Rabu, 25 Juni 2025 - 13:24 WIB
Amerika Serikat, VIVA – Dalam sebuah kisah inspiratif yang jarang terjadi di dunia sepak bola, seorang guru pendidikan jasmani dari Selandia Baru, Christian Thomas Gray, berhasil mencuri perhatian dunia dengan penampilannya yang gemilang di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA. Gray, yang memperkuat tim Auckland City, menjadi pahlawan saat timnya bermain imbang 1-1 melawan raksasa Argentina, Boca Juniors.
Pertandingan berlangsung sengit, namun gol penyama kedudukan yang dicetak Gray tidak hanya menyelamatkan timnya dari kekalahan, tapi juga mengantarnya meraih penghargaan sebagai Man of the Match (MVP).
Yang membuat kisah ini semakin menarik adalah fakta bahwa Christian Gray bukanlah pemain profesional penuh waktu. Di luar lapangan, ia adalah seorang guru penjas di Auckland Grammar School, sebuah sekolah ternama di Selandia Baru. Di sela-sela kesibukannya mengajar, ia tetap aktif bermain sepak bola di level kompetitif.
Pemain Auckland City Christian Gray
Photo :
- AP Photo/Johnnie Izquierdo
Foto-foto yang beredar menunjukkan Gray dalam dua dunia berbeda—satu sebagai pemain bola dengan jersey biru khas Auckland City, dan lainnya sebagai guru yang berdiri rapi dengan jas dan dasi di website sekolah. Kontras ini menunjukkan dedikasi dan semangat luar biasa yang dimilikinya dalam dua profesi sekaligus.
Kisah Christian Gray menjadi bukti bahwa kerja keras dan semangat tidak mengenal batas. Ia adalah contoh nyata bahwa siapa pun bisa bersinar di panggung dunia, bahkan seorang guru penjas sekalipun.
Selamat, Pak Guru! Teruslah menginspirasi!
Guru Ajukan Gugatan ke MK, Minta Usia Pensiun Diperpanjang dari 60 Jadi 65 Tahun
Hartono, guru penggugat mengatakan ketentuan batas usia pensiun guru yang lebih rendah dibandingkan dosen bertentangan dengan prinsip meritokrasi dalam kebijakan ASN.
VIVA.co.id
25 Juni 2025