8 Negara Dilarang Tampil di Piala Dunia

7 hours ago 2

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:30 WIB

VIVA – Sebanyak 210 negara telah diberikan izin untuk mengikuti babak kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Namun, ada delapan negara yang tidak bisa ambil bagian karena belum diakui secara resmi oleh FIFA.

Dari jumlah tersebut, dua negara—Kongo dan Eritrea—mundur dari proses kualifikasi. Kongo menarik diri setelah asosiasi sepakbolanya, FECAFOOT, sempat disuspensi FIFA. Sementara Eritrea memilih tidak berpartisipasi sejak awal karena kekhawatiran pemainnya akan mencari suaka politik saat melawat ke negara lain, seperti dilaporkan The Guardian.

Meski begitu, Eritrea masih terdaftar sebagai anggota FIFA, sehingga bisa kembali kapan saja. Berbeda dengan delapan negara berikut ini yang belum diakui sama sekali oleh FIFA. Siapa saja mereka?

1. Vatikan
Sepakbola telah dimainkan di Vatikan sejak abad ke-16. Meski begitu, negara pusat umat Katolik ini belum tergabung dalam UEFA atau FIFA. Vatikan kerap menggelar laga persahabatan melawan klub-klub lokal Italia. Bahkan, Paus Fransiskus pernah berdiskusi dengan Presiden UEFA Aleksander Čeferin mengenai kemungkinan keanggotaan Vatikan di UEFA jelang final Euro 2020.

Paus Leo, penerus Paus Fransiskus, juga dikenal aktif dalam dunia olahraga. Ia gemar bermain tenis dan merupakan penggemar klub Serie A, AS Roma.

2. Federasi Mikronesia
Negara kepulauan di Pasifik ini sempat berusaha mendekat ke FIFA lewat turnamen futsal yang digelar bersama penulis Inggris, Paul Watson. Namun, minimnya infrastruktur membuat perjuangan mereka berat.

Dalam ajang Pacific Games 2015, tim U-23 mereka kalah telak: kebobolan 114 gol tanpa mampu membalas satu pun. Kekalahan terburuknya, 0-46 dari Vanuatu.

3. Nauru
Nauru menjadi salah satu negara yang berpeluang besar bergabung ke konfederasi kawasan, OFC. Negara ini sedang mengembangkan kembali program sepakbola usia muda. Mereka juga memiliki sejumlah pemain berdarah Nauru yang tinggal di Australia.

Mantan pemain Reading, Dave Kitson, bahkan ikut mendukung dengan rencana laga persahabatan antara tim Nauru dan klub legenda Reading—yang hingga kini belum terealisasi.

4. Monako
Negara kecil ini dikenal dalam ajang Formula 1, dan klub AS Monaco merupakan kekuatan di Ligue 1 Prancis. Tapi untuk tim nasional, Monako belum jadi anggota FIFA maupun UEFA.

Kebanyakan pemain tim nasionalnya adalah pekerja lokal. Jika suatu hari diakui, pemain seperti Olivier Boscagli (PSV) yang lahir di Monako bisa membela negaranya.

5. Palau
Palau adalah negara kecil di Pasifik dengan populasi yang terbatas. Liga domestiknya, Palau Soccer League, dijadwalkan kembali bergulir pada Oktober 2024. Mereka hanya memiliki satu lapangan khusus sepakbola.

Dalam peringkat ELO, Palau saat ini menjadi negara terburuk kedua dalam dunia sepakbola.

6. Kiribati
Kiribati sempat aktif di dunia sepakbola sejak 1979 dan menjadi peserta rutin Pacific Games. Namun, tak ada catatan pertandingan resmi sejak 2011 (tim pria) dan 2003 (tim wanita).

Mereka sempat akan ikut Piala Dunia versi CONIFA tahun 2018, tapi batal karena masalah pendanaan.

7. Tuvalu
Berbeda dengan negara lainnya, Tuvalu sudah memiliki struktur liga pria dan wanita. Mereka aktif di kompetisi CONIFA dan sering ikut Pacific Games.

Beberapa pemain Tuvalu pernah memperkuat klub A-League di Australia. Bahkan, top skor mereka, Alopou Petoa, pernah bermain di liga amatir tertinggi di Selandia Baru.

Delapan negara ini menjadi bukti bahwa gairah sepakbola tak selalu sejalan dengan pengakuan resmi FIFA. Namun, bukan tidak mungkin, suatu hari nanti mereka akan tampil di panggung internasional.

Halaman Selanjutnya

3. NauruNauru menjadi salah satu negara yang berpeluang besar bergabung ke konfederasi kawasan, OFC. Negara ini sedang mengembangkan kembali program sepakbola usia muda. Mereka juga memiliki sejumlah pemain berdarah Nauru yang tinggal di Australia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |