Jakarta, VIVA – Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia (RI), Maman Abdurrahman, menyatakan pentingnya penguatan infrastruktur ekosistem pembiayaan sebagai fondasi utama pengembangan UMKM Indonesia.
Hal itu dikemukakan Maman dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Credit Bureau Indonesia (CBI) sekaligus peluncuran CBI SME Bureau, di Gedung SMESCO, Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.
“Saat ini terdapat lebih dari 57 juta UMKM di Indonesia yang menyumbang 61,8% terhadap PDB dan menyerap hingga 97% tenaga kerja nasional. Namun, rasio kredit UMKM kita masih di angka 18,7% dari total kredit perbankan, mencerminkan masih besarnya gap pembiayaan yang perlu dijembatani,” ujar Maman.
Menteri UMKM, Maman Abdurahman
Photo :
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Dia menambahkan, “Hadirnya CBI SME Bureau sebagai platform verifikasi kredibilitas mitra usaha akan memperkuat ekosistem pembiayaan, khususnya di sektor B2B."
"Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mendorong pengembangan usaha dan akses pembiayaan yang lebih aman, inklusif, dan terintegrasi bagi UMKM,” katanya.
Direktur Utama PT Kredit Biro Indonesia Jaya (CBI), Anton K. Adiwibowo menegaskan, peran CBI SME Bureau sebagai bagian dari komitmen CBI dalam peningkatan literasi kredit, perluasan inklusi keuangan berbasis data dan manajemen risiko bagi pengusaha UMKM.
“Penandatanganan perjanjian kerja sama ini juga menandai peluncuran resmi CBI SME Bureau. Melalui layanan CBI SME Bureau, proses penilaian dan manajemen risiko kredit kepada mitra UMKM akan menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat," ujarnya.
"Kami berharap CBI SME Bureau dapat menjadi katalisator bagi UMKM untuk naik kelas dalam mendukung usaha dan akses pembiayaan yang sehat, inklusif dan berkelanjutan,” kata Anton.
Kerja sama strategis ini menandai langkah penting dalam memperluas pemanfaatan layanan informasi perkreditan UMKM secara daring yang kredibel dan terintegrasi.
Layanan CBI SME Bureau hadir untuk menjawab tantangan utama akses pembiayaan UMKM, yaitu keterbatasan data kredit usaha yang kredibel dan terverifikasi. CBI SME Bureau dirancang secara khusus untuk dapat dimanfaatkan oleh pengusaha UMKM dan pihak-pihak yang memiliki hubungan dan kepentingan dengan UMKM.
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana mengatakan, kolaborasi ini akan memperkuat proses analisis dan pengambilan kebijakan pembiayaan UMKM ke depan.
“Kemitraan dengan CBI ini memperluas pilihan pembiayaan bagi pelaku UMKM, tidak hanya melalui skema konvensional, tetapi juga melalui pembiayaan alternatif berbasis kemitraan bisnis. CBI SME Bureau akan menjadi tools penting dalam mitigasi risiko keuangan dan membangun profil kredit UMKM, yang dibutuhkan untuk menjangkau pembiayaan formal,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Penandatanganan perjanjian kerja sama ini juga menandai peluncuran resmi CBI SME Bureau. Melalui layanan CBI SME Bureau, proses penilaian dan manajemen risiko kredit kepada mitra UMKM akan menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat," ujarnya.