Jakarta, VIVA – Mandi besar atau mandi junub merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang bertujuan untuk menghilangkan hadas besar. Namun, menurut ulama kharismatik KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, banyak umat Muslim yang masih keliru dalam melaksanakannya.
Kesalahan ini umumnya terjadi karena anggapan bahwa mandi besar cukup dengan mengguyur air, lalu langsung memakai sabun atau shampo seperti mandi biasa.
Dalam penjelasannya, Gus Baha menegaskan bahwa syarat sah mandi junub adalah memastikan tidak ada sesuatu di tubuh yang bisa mengubah sifat air, termasuk sabun dan shampo.
“Syarat mandi junub itu jangan ada di tubuh sesuatu yang dapat merubah air, misalnya sabun dan shampo,” ujar Gus Baha, dikutip dari Instagram @ala_nu, Kamis 9 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, kesalahan umum yang sering terjadi adalah seseorang mengguyur air sekali, kemudian langsung memakai sabun atau shampo. Padahal, ketika air guyuran berikutnya bercampur dengan busa sabun, air tersebut sudah tidak murni lagi dan tidak bisa dianggap sah untuk menghilangkan hadas besar.
“Karena ada sabun dan shampo, maka air guyuran kedua dianggap tidak sah untuk menghilangkan hadas besar karena posisi air sudah berbaur dengan shampoo dan sabun,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Baha menyarankan agar saat mandi junub, gunakan air bersih sepenuhnya tanpa campuran apa pun hingga seluruh tubuh benar-benar terkena air. Setelah mandi wajib selesait, barulah diperbolehkan memakai sabun atau shampo seperti mandi biasa.
“Kalau mandi junub sebaiknya pakai air bersih sampai mandi junubnya selesai, sampai seluruh bagian tubuh terkena air, baru kemudian pakai shampoo dan sabun,” jelas Gus Baha.
Penjelasan tersebut sejalan dengan apa yang tertulis dalam kitab Safinatun Najah karya Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami, yang menjelaskan bahwa rukun mandi wajib ada dua, yakni niat mandi wajib atau niat menghilangkan hadas besar, dan meratakan air ke seluruh tubuh tanpa ada bagian yang terlewat.
Dalam mazhab Syafi’i, niat mandi wajib harus dilafalkan dalam hati bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Lafaz niatnya adalah:
Halaman Selanjutnya
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari lillahi ta’ala”(Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala).

3 weeks ago
11









