Rupiah Melemah Meski Ditopang Ketahanan dan Kinerja Ekonomi Domestik RI

8 hours ago 2

Senin, 3 November 2025 - 09:44 WIB

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.625 per Jumat, 31 Oktober 2025. Posisi rupiah itu menguat 15 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.640 pada perdagangan Kamis, 30 Oktober 2025.

Sementara perdagangan di pasar spot pada Senin, 3 November 2025 hingga pukul 09.07 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.649 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 18 poin atau 0,11 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.631 per dollar AS.

Kinerja perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan tren positif di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian. Pada kuartal II-2025, ekonomi nasional tumbuh solid sebesar 5,12 persen year-on-year (yoy), ditopang oleh inflasi yang terkendali serta efektivitas sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.

Ilustrasi mata uang Rupiah.

Photo :

  • Pixabay/IqbalStock

Inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 persen ±1 persen, dimana pada September 2025 inflasi tercatat sebesar 2,65 persen (yoy) dan mencerminkan kestabilan harga yang terjaga. 

Berbagai indikator ekonomi terbaru turut memperkuat optimisme terhadap prospek ekonomi nasional. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 115, menandakan masyarakat masih berada dalam zona optimis.

Aktivitas ekonomi domestik juga meningkat, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 5,8 persen (yoy), serta investasi langsung yang mencapai Rp 1.434 triliun sepanjang Januari–September 2025, naik 13,7 persen (yoy) dan menyerap 1,96 juta tenaga kerja. 

Di sisi eksternal, neraca perdagangan tetap surplus sebesar US$29,14 miliar, sementara ketahanan perbankan dan cadangan devisa yang tinggi menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Selain itu, reformasi struktural juga terus didorong melalui deregulasi kemudahan berusaha dengan diimplementasikannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 yang diharapkan akan mendorong proses perizinan berusaha menjadi semakin cepat, mudah, dan pasti.

Lebih lanjut, di tengah ketidakpastian global seperti ketegangan geopolitik, perubahan iklim, percepatan teknologi, dan fluktuasi pasar, International Monetary Fund (IMF) menilai Indonesia sebagai “bright spot” di tengah perlambatan ekonomi dunia berkat reformasi kelembagaan dan kebijakan fiskal yang disiplin.

Halaman Selanjutnya

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.630 - Rp 16.680," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |