Selasa, 3 Juni 2025 - 18:35 WIB
VIVA – Hasil kurang memuaskan mewarnai langkah para wakil Indonesia di turnamen bulutangkis Indonesia Open 2025. Beberapa nama unggulan tanah air harus angkat koper lebih awal usai tersingkir di babak 32 besar.
Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana menjadi salah satu korban. Mereka takluk dari ganda asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dalam pertarungan tiga gim di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 3 Juni 2025.
Pertandingan berlangsung sengit sejak awal. Leo/Bagas mampu merebut gim pertama dengan skor 21-18. Namun, permainan mulai goyah di gim kedua. Meski sempat memimpin 11-7, mereka akhirnya kehilangan kendali dan takluk 18-21.
Masuk ke rubber game, perlawanan Leo/Bagas tak cukup solid. Setelah sempat unggul tipis, mereka justru tertinggal dan gagal bangkit hingga akhirnya kalah 14-21.
Kekalahan ini menambah daftar duka kontingen Merah Putih di hari kedua turnamen bergengsi tersebut.
Ganda Campuran Juga Tersungkur
Hasil serupa juga dialami pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka disingkirkan wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, usai pertarungan dramatis yang berakhir dengan skor 21-17, 15-21, 22-24.
Sementara itu, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus mengakui keunggulan pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia. Rinov/Pitha kalah dalam duel ketat rubber game dengan skor 21-9, 17-21, 19-21.
Yang menyakitkan, Rinov/Pitha sempat memimpin 19-17 di gim penentu. Sayangnya, empat poin beruntun dari lawan membuat mereka harus tersingkir dengan kepala tertunduk.
Rinov: "Mungkin Saya Sudah Mentok"
Seusai pertandingan, ekspresi kekecewaan jelas terlihat dari wajah Rinov Rivaldy. Ia bahkan mengungkapkan perasaan yang cukup mengejutkan terkait kariernya di dunia bulutangkis.
"Bisa dikatakan bukan takdir kami di badminton seperti ini. Mungkin ini jalan yang terbaik," kata Rinov kepada wartawan di mixed zone Istora.
Ketika ditanya lebih lanjut, Rinov mengaku mulai meragukan kapasitas dirinya untuk berkembang.
"Bisa dilihat dengan mata orang-orang. Mungkin saya sudah tidak bisa berkembang lagi. Ini sudah mentok seperti ini," ujarnya lirih.
Kegagalan beruntun para wakil Indonesia di babak awal ini tentu menjadi alarm keras bagi sektor ganda. Dukungan dan evaluasi menyeluruh mutlak dibutuhkan demi mengembalikan kejayaan bulutangkis Tanah Air.
Halaman Selanjutnya
Yang menyakitkan, Rinov/Pitha sempat memimpin 19-17 di gim penentu. Sayangnya, empat poin beruntun dari lawan membuat mereka harus tersingkir dengan kepala tertunduk.