IHSG Dibuka Menguat saat Bursa Asia Lesu Imbas Perang Dagang AS-China

3 weeks ago 8

Selasa, 14 Oktober 2025 - 09:04 WIB

Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 14 poin atau 0,17 persen di level 8.241 pada pembukaan perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini.

"IHSG berpotensi rebound hari ini seiring kenaikan di bursa AS," kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 14 Oktober 2025.

IHSG.

Photo :

  • VIVA/Muhamad Solihin

Bursa Asia melemah pada perdagangan Senin awal pekan kemarin, setelah komentar baru mengenai perang dagang AS-China yang meresahkan pasar dengan valuasi yang sudah tinggi. Meskipun, ada tanda-tanda sentimen risiko telah stabil dengan penguatan saham berjangka Wall Street.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,72 persen, sedangkan Kosdaq naik 0,12 persen. Sementara ASX 200 Australia melemah 0,84 persen, Hang Seng Hong Kong turun 1,52 persen, dan Taiex Taiwan melemah 1,39 persen.

Di sisi lain, Straits Times Singapura turun 0,84 persen dan FTSE Malaysia melemah 0,44 persen.

Sementara itu, bursa di Jepang dan Amerika Serikat (AS) libur. Meskipun Presiden AS Donald Trump telah mengancam tarif 100 persen terhadap China mulai 1 November 2025, namun dia terdengar lebih lunak selama akhir pekan dengan menyatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja dan AS tidak ingin "menyakiti" China.

Beijing pada hari Minggu membela pembatasan ekspor unsur tanah jarang dan peralatannya sebagai respons terhadap agresi AS, tetapi tidak sampai mengenakan pungutan baru pada produk-produk AS.

Banyak pemimpin dunia, termasuk Trump, dijadwalkan bertemu di Mesir pada hari Senin, untuk membahas rencana gencatan senjata di Gaza.

"Support IHSG berada di level 8.120-8.200 sementara resist IHSG di rentang 8.270-8.300," ujarnya.

Ilustrasi kegiatan ekspor-impor di kawasan Asia

Bursa Asia Goyang Meski Trump Coba Tenangkan China soal Tarif

Bursa Asia berfluktuasi meski Presiden AS Donald Trump mencoba meredakan ketegangan dengan Tiongkok. Perang dagang kembali memanas, memicu gejolak di pasar regional.

img_title

VIVA.co.id

14 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |