Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,67 persen atau 55,86 poin pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025. Penurunan menyebabkan indeks tergelincir ke level 8.171,33.
Pergerakan IHSG berada dalam rentang area 8.155 dan sempat menyentuh area 8.285. Nilai transaksi mencaapai nominal Rp15,63 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,73 juta kali.
Analis Phibtraco Sekuritas menilai seara teknikal, terdapat pembentukan histogram negatif pada MACD. Ini seiring dengan Death Cross pada Stochastic RSI di overbought area.
Koreksi juga dibebani penurunan sejumlah sektor saham. Sektor transportasi anjlok relatif signifikan sebesar 3,14 persen lalu sektor teknologi melemah 2,62 persen dan sektor keuangan tergerus 1,42 persen.
Sebaliknya, sektor kesehatan menguat paling tinggi sebesar 0,98 persen. Kemudian sektor properti naik 0,56 persen dan sektor bahan baku meningkat 0,36 persen.
"Kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan menuju level 8.150 pada perdagangan sesi kedua," ungkap analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Phintraco Sekuritas juga melaporkan tiga emiten saham yang berhasil masuk top gainers di jajaran LQ45. Berikut saham-saham yang mencatat lompatan harga tertinggi.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Saham JPFA melejit sebesar 5,56 persen atau 120 poin dan ditutup pada level 2.280.
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Gedung Adaro
Photo :
- vivanews/Andry Daud
Di tengah penurunan IHSG, saham ADMR ikut mencetak lonjakan sebesar 4,31 persen atau 90 poin menjadi 2.180.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Hasil positif lainnya dicatatkan saham AMRT sebanyak 3,28 persen atau 45 poin ke area 1.415.
Harga Emas Hari Ini 14 Oktober 2025: Antam Semakin Lagi Tembus Rp 2,360 Juta/Gram, Global Cetak Rekor Tertinggi
Harga emas Antam tersebut naik Rp 29.000 dibanding perdagangan kemarin dan kembali cetak rekor termahalnya.
VIVA.co.id
14 Oktober 2025