Ilmuwan Syok! Bakteri Baru Ditemukan bisa Bernapas Tanpa Oksigen tapi Listrik

1 day ago 4

Sabtu, 31 Mei 2025 - 11:01 WIB

Jakarta, VIVA – Sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia, bergantung pada oksigen untuk bertahan hidup.

Akan tetapi, beberapa bakteri memiliki cara yang sama sekali berbeda dalam menghasilkan energi. Alih-alih menghirup oksigen, mereka menghirup listrik.

Para ilmuwan di Rice University, Amerika Serikat (AS) baru saja mengungkap rahasia di balik proses yang tidak biasa ini.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Cell, para peneliti mengungkapkan bahwa bakteri tertentu dapat menghasilkan energi dengan mendorong elektron keluar dari sel mereka ke bahan-bahan di dekatnya.

Metode ini, yang dikenal sebagai respirasi ekstraseluler, memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup di tempat-tempat yang kekurangan oksigen, seperti ventilasi laut dalam atau di dalam usus manusia.

Bakteri penghirup listrik ini menggunakan molekul yang disebut naftokuinon untuk mentransfer elektron keluar dari sel mereka.

Molekul-molekul ini bertindak seperti kurir, membantu bakteri menyelesaikan reaksi kimia yang dibutuhkan untuk memecah makanan dan tetap hidup.

Para peneliti mencatat bahwa kita telah mengetahui bakteri dapat bernapas tanpa oksigen selama beberapa waktu, seperti dikutip dari situs BGR, Sabtu, 31 Mei 2025.

Namun, ini adalah pertama kalinya kita menemukan cara mereka melakukannya, yang menjadikan bulan ini bulan yang gila bagi bakteri, terutama karena para ilmuwan baru-baru ini menemukan bakteri yang belum pernah terlihat sebelumnya di stasiun luar angkasa China.

Untuk menguji penemuan tersebut, tim tersebut menjalankan simulasi dan eksperimen laboratorium. Mereka menunjukkan bahwa bakteri yang ditempatkan pada permukaan konduktif dapat tumbuh dan terus menghasilkan listrik bahkan tanpa oksigen.

Hal ini menegaskan bahwa bakteri dapat menggunakan permukaan untuk melengkapi siklus energinya, seperti halnya kita menggunakan oksigen. Penemuan bakteri penghirup listrik ini dapat memiliki aplikasi penting.

Bakteri ini dapat meningkatkan teknologi yang bergantung pada bakteri, seperti pengolahan air limbah atau sistem energi bersih. Bakteri ini dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan kimia dan menjaga sistem agar berjalan lebih lancar.

Menurut Ajo-Franklin, temuan tersebut juga menunjukkan kemungkinan baru untuk menggunakan bakteri dalam energi baru terbarukan, seperti mengubah karbondioksida (CO2) menjadi produk yang berguna menggunakan listrik.

Apakah bakteri tersebut dapat bertahan terhadap pekerjaan semacam itu atau tidak, masih harus menunggu penelitian lebih lanjut di masa mendatang.

Halaman Selanjutnya

Para peneliti mencatat bahwa kita telah mengetahui bakteri dapat bernapas tanpa oksigen selama beberapa waktu, seperti dikutip dari situs BGR, Sabtu, 31 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |