Jakarta, VIVA – Pameran industri pertahanan terbesar di Asia Tenggara kembali hadir. Indo Defence 2025 Expo & Forum resmi dibuka hari ini, Rabu 11 Juni 2025, di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Ajang bergengsi dua tahunan ini menjadi etalase penting bagi industri pertahanan Indonesia di mata dunia.
Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, bersama Wakil Menteri Pertahanan RI, Marsdya Donny Ermawan Taufanto, melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Keduanya menekankan pentingnya kualitas pelaksanaan acara agar berjalan optimal.
“Kita perlu memastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar dan optimal, tanpa ada yang terlewat. Tampilkan yang terbaik,” ujar Menhan Sjafrie saat memberi arahan kepada panitia pelaksana.
VIVA Militer: Presiden RI Prabowo Subianto membuka Indo Defence 2024
Photo :
- Istimewa/Viva Militer
Tahun ini, Indo Defence 2025 digelar tanpa menggunakan anggaran negara (APBN) dan akan berlangsung hingga 14 Juni mendatang. Pameran dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa stan dan menyapa para delegasi dari berbagai negara.
Sebanyak 42 negara dan 1.180 peserta ambil bagian dalam gelaran ini, menjadikannya sebagai salah satu ajang pertahanan terbesar di dunia. Forum ini bukan sekadar pameran, tapi juga menjadi ruang strategis untuk mempererat diplomasi pertahanan dan mendorong penguatan industri alutsista nasional.
Mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, Indo Defence 2025 menegaskan pentingnya kerja sama antarnegara untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas global melalui kekuatan kolektif.
Wamenhan Donny Ermawan menggarisbawahi bahwa forum ini merupakan wujud kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia.
“Global stability dan peace itu sangat penting. Tanpa kedamaian dan stabilitas, kesejahteraan tidak mungkin tercapai. Ekonomi pun tak akan tumbuh,” tegas Donny.
Sejak pertama kali digelar pada 2004, Indo Defence terbukti memberi dampak besar, tak hanya bagi industri pertahanan dan keamanan, tapi juga bagi ekonomi nasional. Acara ini mendorong peningkatan ekspor produk pertahanan, mendatangkan investasi asing, hingga membuka peluang kerja di berbagai sektor pendukung.
Tak hanya itu, pameran ini juga menjadi ajang promosi bagi perusahaan dalam negeri untuk memperkenalkan teknologi dan inovasi mereka ke pasar internasional, sekaligus memperluas jaringan bisnis.
Indo Defence 2025 juga akan dimeriahkan dengan berbagai forum dan sesi presentasi teknologi. Salah satunya Defence Technology Forum yang digelar 12 Juni 2025, membahas tema penting seperti Asymmetric Warfare Technology, Cyber Warfare, hingga Innovation in Dismounted Soldier System.
Sementara itu, sesi Technical Product Presentation (TPP) akan digelar selama tiga hari di empat area teater: Land, Naval, Air, dan Cyber Security. Di sini, peserta pameran bisa mempresentasikan langsung produk unggulan mereka kepada audiens yang lebih luas.
Tak ketinggalan, Open Stage Forum juga digelar dengan topik-topik strategis seperti penguatan kapasitas MRO nasional, peran pesawat N219 dalam konektivitas regional, dan pemanfaatan AI dalam rantai pasok aviasi.
Sebagai bentuk keterbukaan dan edukasi, Indo Defence 2025 juga dibuka untuk umum pada 14 Juni 2025. Masyarakat bisa melihat langsung perkembangan teknologi pertahanan dan mengenal lebih dekat peran industri ini dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Wakil Menteri Pertahanan RI, Marsdya Donny Ermawan Taufanto
Pemerintah berharap Indo Defence 2025 bisa menjadi kebanggaan nasional sekaligus inspirasi bagi generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan teknologi pertahanan Tanah Air.
“Dengan persiapan yang matang, kita ingin Indo Defence bukan sekadar pameran, tapi bukti nyata kemajuan industri pertahanan Indonesia,” pungkas Wamenhan Donny.
Halaman Selanjutnya
Wamenhan Donny Ermawan menggarisbawahi bahwa forum ini merupakan wujud kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia.