VIVA – Iran menjadi salah satu negara yang disegani di dunia, namun belakangan ini kondisinya memanas dengan Israel. Terlepas dari ketegangan kedua negara tersebut, ternyata industri otomotif Iran sangat maju.
Bukan hanya pandai dalam menciptakan perlengkapan militer, namun Iran juga bisa membuat mobil sendiri. Negara islam dari Timur Tengah itu memiliki IKCO (Iran Khodro Company), SAIPA Group, dan Pars Khodoro.
Berdasarkan website resmi IKCO, perusahaan otomotif yang berdiri sejak 1962 itu bukan hanya membuat mobil penumpang, tapi termasuk kendaraan komersial seperti bus, hingga truk.
Bahkan pertama kali mereka terjun di industri otomotif dimulai dari merakit bus layiknya karoseri, di mana sasisnya masih didatangkan secara utuh dari Jerman. Memasuki 1966 mobil penumpang pertamanya bernama Paykan lahir.
Namun sedan Paykan itu merupakan hasil kolaborasinya IKCO dengan Rootes sebagai brand asal Inggris. Sedan yang dirancang oleh desainer Hilman Hunter itu sempat popular di Iran sampai pertengahan 1990-an.
Sedan kompak empat pintu dengan panjag 4,2 meter dan lebar 1,6 meter itu awalnya mengandalkan meisn 1.725cc. Setelah IKCO berkolaborasi dengan brand Prancis, yaitu Peugeout, mesin mobil itu dibuat serupa dengan Peugeot 405.
Singkat sejarahnya memasuki 2002 IKCO membuat mobil yang benar-benar buatan dalam negeri tanpa campur tangan merek lain yang diberinama Samand. Bahkan mobil nasional itu di ekspor ke beberapa negara.
Belajar dari pengalaman kolaborasinya dengan Peugeot, dan sukses mengembangkan mobil sendiri dengan nama Samand, kini ada beberapa brand yang dibuat oleh IKCO, yaitu Sorean, Dena, Tara, Runna, Haima, hingga merek China Dongfeng.
Industri otomotif Iran terus berkembang, ada dua brand lokal yang kembali hadir dengan mengambil pengalamannya membuat mobil dari brand negara lain. Salah satunya Pars Khodoro yang sempat membuat mobil Amerika Serikat.
Mobil-mobil Amerika yang pernah dibuat Iran berasal dari kerjasamanya dengan American Motors dan General Motors (GM). Melalui website resminya, merek lokal itu juga membuat Briliance, Sahand, Zotye DL5, hingga Renault.
Berbeda dengan SAIPA Group, perusahaan otomotif asal Iran itu menggandeng Automobile Citroen di awal kemunculannya, pada 1965. Tugasnya untuk membuat mobil-mobil asal Perancis tersebut, termasuk Renault.
Sekadar informasi, Iran juga memiliki cadangan lithium yang cukup besar sehingga mereka juga berusaha mengembangkan kendaraan listrik, mengingat lithium menjadi bahan pokok dalam pembuatan baterai.
Halaman Selanjutnya
Belajar dari pengalaman kolaborasinya dengan Peugeot, dan sukses mengembangkan mobil sendiri dengan nama Samand, kini ada beberapa brand yang dibuat oleh IKCO, yaitu Sorean, Dena, Tara, Runna, Haima, hingga merek China Dongfeng.