Jadwal Uji Coba MotoGP 2026 Resmi Diumumkan, Jadi Musim Terakhir Era 1000cc

• 

• Sport

Kamis, 9 Oktober 2025 - 20:42 WIB

VIVA – MotoGP resmi mengumumkan jadwal tes pra-musim 2026, yang menandai tahun terakhir penggunaan mesin 1000cc sebelum peralihan besar ke mesin 850cc pada 2027. Rangkaian uji coba ini akan digelar di dua negara Asia, yaitu Malaysia dan Thailand, mulai 29 Januari hingga 22 Februari 2026.

Pengumuman resmi ini disampaikan oleh Dorna Sports dan FIM, yang juga menegaskan bahwa musim 2026 akan menjadi periode penting dalam sejarah MotoGP bukan hanya karena perubahan mesin, tetapi juga karena akan menjadi tahun terakhir Michelin sebagai pemasok ban tunggal sebelum digantikan oleh Pirelli di musim 2027.

Momen Terakhir Era 1000cc

Sejak 2012, mesin 1000cc menjadi simbol kecepatan tertinggi di dunia balap motor. Namun, dengan rencana pengurangan kapasitas mesin menjadi 850cc, MotoGP akan memasuki fase baru yang menekankan efisiensi bahan bakar, keamanan, dan daya saing teknis antar tim.

Tes pra-musim pertama akan dimulai dengan shakedown test di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 29 hingga 31 Januari 2026. Sesi ini hanya terbuka bagi test rider, pembalap rookie, dan tim dengan status konsesi.

Setelah itu, tes utama Sepang akan berlangsung pada 3 hingga 5 Februari, diikuti dengan acara peluncuran musim (season launch) yang digelar di Kuala Lumpur pada 6–7 Februari.

Sesi uji coba terakhir akan diadakan di Sirkuit Buriram, Thailand, pada 21–22 Februari 2026. Tes ini menjadi kesempatan terakhir bagi seluruh pembalap dan tim untuk menyempurnakan setelan motor sebelum Grand Prix Thailand resmi membuka musim balapan 2026 pada akhir Februari.

Perubahan Besar yang Menanti Dunia MotoGP

Transisi menuju mesin 850cc akan membawa dampak besar bagi strategi dan pengembangan teknis tim. Setiap pabrikan seperti Ducati, Yamaha, Honda, KTM, dan Aprilia harus menyesuaikan rancangan mesin, aerodinamika, sistem pendingin, serta transmisi agar tetap kompetitif di era baru.

Perubahan pemasok ban juga menjadi tantangan tersendiri. Pirelli yang akan menggantikan Michelin diharapkan membawa karakter ban yang berbeda, terutama dalam hal daya cengkeram dan manajemen keausan. Perbedaan ini bisa memengaruhi gaya balap, strategi pit stop, hingga performa di lintasan panas seperti Mandalika atau Buriram.