Jalur Kereta Api di Semarang Lumpuh Terendam Banjir, Sejumlah Perjalanan KA Terganggu

• 

• Berita

• Nasional

Rabu, 29 Oktober 2025 - 08:57 WIB

Semarang, VIVA – PT KAI Daop 4 Semarang membatalkan sejumlah perjalanan kereta api akibat banjir di Semarang yang merendam rel. Dari pantauan petugas yang begadang di jalur antara Stasiun Tawang dan Stasiun Alastua, posisi ketinggian genangan banjir sudah berada di 19 sentimeter di atas permukaan rel.

Manager Humas KAI DAOP 4 Semarang mengatakan, ketinggian air membuat kereta api sulit melewati jalur rel yang terendam. KAI pun memutuskan pembatalan sejumlah perjalanan kereta api, serta ada beberapa kereta yang mengalami keterlambatan.

"Beberapa kereta api terlambat, ada juga yang dibatalkan, dan sampai saat ini sudah ada 16 perjalanan kereta api yang diputuskan memutar. Artinya, kereta api yang mestinya melewati Semarang, maka setelah Cirebon memutar lewat Purwokerto, Jogja, Solo, lalu ke Gundih, Gambringan, dan menuju ke Surabaya," jelas Franoto, Selasa (28/10/25) malam.

Sementara itu, kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, ikut terdampak akibat banjir di kilometer 2+3 hingga 3+0 pada jalur hulu dan hilir antara Stasiun Alastua – Semarang Tawang, Jawa Tengah.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul mengemukakan kereta api yang terdampak itu adalah KA Brantas jurusan Pasarsenen-Blitar dan sebaliknya.

"Perjalanan KA Brantas rute Pasarsenen-Blitar menjadi via Cirebon Prujakan-Solo Balapan. Juga yang untuk KA Brantas Blitar-Pasarsenen via Solo Balapan-Purwokerto-Cirebon Prujakan. Jadi perjalanan kereta apinya dengan pola memutar dampak dari luapan air di jalur kereta api Alastua – Semarang Tawang," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025) dikutip dari ANTARA.

Selain itu, ada sejumlah perjalanan kereta api lainnya yang juga dibuat dengan pola memutar antara lain dari Pasar Senen menuju Surabaya Pasar Turi melalui lintas Tegal – Purwokerto – Solo Balapan – Gundih, serta dari Surabaya menuju Pasar Senen melalui lintas Gambringan – Gundih – Solo Balapan – Cirebon Prujakan. (Laporan Teguh Joko Sutrisno/tvOne/Semarang)