Senin, 27 Januari 2025 - 07:10 WIB
VIVA – Selain mengirim ribuan pasukan ke Rusia, Korea Utara juga memasok senjata dalam jumlah besar. Ternyata, dalam pertempuran di Oblast (Provinsi) Kursk pasukan Vladimir Putin secara masif menggunakan senjata yang dipasok rezim Kim Jong-un.
Sejak Oktober 2024 lalu, sekitar 12.000 tentara Korut dimobilisasi ke Rusia sebagai dukungan terhadap salah satu sekutu terbesarnya.
Tak hanya itu, Kim Jong-un juga menjual lusinan senjata termasuk rudal balistik Hwasong-11 untuk digunakan dalam perang melawan militer Ukraina.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Euromaidan Press, ternyata tentara Rusia yang dikerahkan ke Kursk yang merupakan daerah perbatasan, menggunakan lebih banyak senjata buatan Korut.
VIVA Militer: Rudal balistik Hwasong-11 (KN-23) militer Korea Utara
Informasi ini diungkap oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Letnan Jenderal Ihor Romanenko. Menurutnya, hingga saat ini Korut masih belum berhenti mendistribusikan senjatanya ke Rusia.
Romanenko menyatakan bahwa dukungan Korea Utara terbukti dengan pasokan senjata dan amunisi. Bahkan menurutnya, sekitar 60 persen senjata dan amunisi Korut digunakan oleg tentara Rusia di garis depan Kursk.
"Ini adalah bantuan yang sangat penting, dan para pembela kita di garis depan harus mengatasinya," ucap Romanenko dilansir VIVA Militer dari The Voice of Ukraine.
"Untuk itu, kita memerlukan alat yang tepat—senjata canggih, peralatan, dan personel yang terlatih untuk melawan dan menghancurkan musuh," tegasnya.
VIVA Militer: Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) M-1991 militer Korea Utara
Sejumlah pihak juga meyakini jika Kim Jong-un mengirim ribuan pasukannya lantaran kekurangan pelatihan dan pengalaman dalam menghadapi perang modern.
Akan tetapi, banyak juga yang meyakini Rusia telah menjadikan ribuan tentara Korut tumbal dalam perang.
Di sisi lain, Korea Utara akan menerima imbalan besar dari Rusia karena telah memberikan dukungan. Salah satunya adalah kabar bahwa Kim Jong-un akan menerima lusinan pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker.
Halaman Selanjutnya
"Ini adalah bantuan yang sangat penting, dan para pembela kita di garis depan harus mengatasinya," ucap Romanenko dilansir VIVA Militer dari The Voice of Ukraine.