Jerman Waswas dengan Data Center Google

4 weeks ago 4

Jumat, 14 November 2025 - 19:54 WIB

Jakarta, VIVA – Raksasa internet Amerika Serikat (AS), Google, berencana menginvestasikan 5,5 miliar Euro (Rp108 triliun) untuk pembangunan pusat data (data center) di Jerman selama beberapa tahun ke depan.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh Direktur Utama Google untuk Jerman, Philipp Justus. "Uang sebesar itu (Rp108 triliun) akan diinvestasikan dalam empat tahun ke depan," katanya, seperti dikutip dari situs DW, Jumat, 14 November 2025.

Dana tersebut dikucurkan untuk membangun pusat data (data center) baru di dekat kota Frankfurt dan perluasan pusat data yang telah ada sebelumnya di beberapa kota di Jerman, München, Frankfurt, dan Berlin.

Pemerintah Jerman menyambut antusias pengumuman tersebut yang sejalan dengan ambisi Jerman dalam digitalisasi. "Kami ingin membuat Jerman menjadi lokasi terkemuka untuk data center Eropa,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Jerman, Lars Klingbeil.

Ia juga menyebut initiatif Google sebagai 'Investasi yang tulus untuk masa depan - dalam inovasi, kecerdasan buatan (AI), transformasi ramah iklim dan pekerjaan masa depan di Jerman'.

Google menyebut investasi tersebut akan membuka sekitar 9.000 pekerjaan di Jerman per tahun hingga 2029. Ketika banyak yang merayakan kabar investasi tersebut, beberapa pakar memperingatkan untuk tetap waspada akan ketergantungan yang ditimbulkan.

Katharina Hölze, direktur Fraunhofer Institute di Stuttgart, Jerman, mengatakan kepada DW bahwa investasi tentu hal yang baik dan dapat diterima "hal tersebut menunjukkan Jerman memiliki daya tarik melebihi dugaan".

Namun, ia turut menyampaikan kekhawatirannya akan "ketergantungan yang kian meningkat,” memperingatkan bahwa "dengan Google membangun infrastruktur tambahannya di sini, sulit bagi Jerman untuk melepas ketergantungan di kemudian hari”.

Wolfgang Eppler, peneliti di Institut Penilaian Teknologi dan Analisis Sistem (ITAS) di Karlsruhe, Jerman, menyebut meski investasi tersebut "berjumlah besar,” namun jumlah tersebut masih jauh di bawah level belanja AS.

"Jika melihat apa yang diinvestasikan AS untuk teknologi dalam negeri, contohnya ada yang mencapai US$500 miliar (Rp9.718 triliun), investasi (ke Jerman) ini benar-benar hanya 'setetes air di lautan luas',” jelasnya.

Skala investasi Google ini menegaskan kesenjangan besar antara Eropa dan AS, di mana perusahaan teknologi seperti Microsoft, Google, dan startup seperti OpenAI menanamkan ratusan miliar dolar AS untuk memperluas kapasitas komputasi AI.

Halaman Selanjutnya

Menurut Bloomberg, proyek Google di Jerman diperkirakan akan menggunakan hingga 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU), yang hanya sebagian kecil dibandingkan 500.000 GPU yang direncanakan untuk satu proyek pusat data di Texas yang didukung oleh SoftBank, OpenAI, dan Oracle.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |