'Jor-joran' Biayai Energi Panas Bumi

9 hours ago 5

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:28 WIB

Jakarta, VIVA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkuat komitmennya terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui penyediaan fasilitas kredit dan trade facility bagi PT Geo Dipa Energi (Persero).

Dukungan ini difokuskan untuk membiayai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) serta mendukung aktivitas operasional perusahaan.

Kolaborasi strategis ini dikukuhkan melalui penandatanganan perjanjian bertajuk 'Commitment on Green Project and Operation Financing for 500 MW Geothermal Energy Development PT Geo Dipa Energi (Persero)' di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo menegaskan, dukungan ini merupakan wujud komitmen BNI dalam mempercepat transisi energi bersih dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia.

"Pembiayaan ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap pengembangan proyek energi hijau nasional, sekaligus upaya mempercepat transisi energi bersih di Indonesia," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sinergi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya ramah lingkungan.

Kerja sama ini juga mempertegas posisi BNI sebagai pelopor perbankan nasional yang aktif mendorong implementasi keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

"Sinergi dengan Geo Dipa memperkuat posisi BNI sebagai pelaku utama dalam pembiayaan hijau dan mendukung agenda nasional menuju masa depan energi yang berkelanjutan," tuturnya.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi panas bumi, PT Geo Dipa Energi (Persero) mengelola proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha, dua proyek strategis nasional yang menjadi bagian penting dalam pengembangan energi panas Bumi di Indonesia.

Saat ini, kapasitas terpasang mencapai 120 megawatt (MW), dengan rencana ekspansi hingga 500 MW. Energi panas Bumi memiliki keunggulan utama karena ramah lingkungan dan bebas dari emisi karbon tinggi.

Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), pembangkit panas Bumi hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ (karbondioksida) per kWh, jauh lebih rendah dibandingkan PLTU batubara yang mencapai 900–1.000 gram CO₂ per kWh.

Selain itu, PLTP dapat beroperasi selama 24 jam penuh sepanjang tahun, menjadikannya sumber energi baseload yang andal dan efisien. Sumber energi panas Bumi juga tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga berpotensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Deretan Bank yang Disidak Menkeu Purbaya, Ada Temuan Mengejutkan!

Menkeu Purbaya lakukan sidak ke Bank Mandiri dan BNI untuk awasi penyaluran dana pemerintah Rp55 triliun. Hasilnya, 70 persen dana telah tersalurkan ke sektor produktif.

img_title

VIVA.co.id

7 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |