Selasa, 3 Juni 2025 - 11:42 WIB
Jakarta, VIVA — Gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Akuatik Indonesia 2025 cabang olahraga polo air resmi ditutup pada Sabtu malam, 31 Mei 2025, di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Kompetisi ini tidak hanya menampilkan laga-laga kompetitif antar provinsi, tetapi juga menarik perhatian dunia internasional melalui kehadiran perwakilan dari World Aquatics, badan dunia yang membawahi olahraga akuatik termasuk polo air.
Kejurnas tahun ini mencatat peningkatan signifikan, baik dari segi kualitas permainan maupun antusiasme penonton. Tim-tim dari berbagai provinsi menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dalam hal teknik, strategi, serta kebugaran fisik para atletnya.
DKI Jakarta Dominasi Sektor Putra
Tim putra DKI Jakarta tampil tanpa cela sepanjang turnamen dan sukses menyabet gelar juara setelah membungkam Jambi dengan skor mencolok 18-2 di partai final. Keperkasaan tim ibu kota sudah terlihat sejak babak semifinal, ketika mereka menghancurkan D.I. Yogyakarta dengan skor telak 19-5.
Atlet asal Jawa Timur itu tampil gemilang di hari pertama Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Akuatik Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta.
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Sementara itu, Jambi mencatat sejarah dengan melaju ke final usai secara mengejutkan menyingkirkan tim kuat Jawa Barat di semifinal dengan skor 11-7.
Meski harus puas di posisi kedua, penampilan Jambi di turnamen ini patut diapresiasi sebagai pencapaian terbaik mereka dalam sejarah kejurnas polo air. Tim Jawa Barat akhirnya merebut posisi ketiga setelah mengalahkan D.I. Yogyakarta 15-9 dalam laga perebutan tempat ketiga.
Jawa Barat A Unggul Sempurna di Sektor Putri
Di kategori putri, dominasi ditunjukkan oleh tim Jawa Barat A yang tampil tak terkalahkan dan berhasil menyapu bersih semua pertandingan. Mereka mengumpulkan 15 poin dari lima laga, menunjukkan konsistensi dan kekuatan tim secara kolektif. DKI Jakarta menempati posisi kedua, sementara D.I. Yogyakarta harus puas di peringkat ketiga.
Keberhasilan tim Jawa Barat A menjadi bukti kuatnya pembinaan atlet putri di daerah tersebut. Program latihan intensif yang dijalankan sejak awal tahun 2024 diyakini menjadi salah satu faktor utama keberhasilan ini.
Kehadiran World Aquatics dan Harapan Masa Depan
Kejurnas tahun ini mendapatkan pengakuan spesial dengan hadirnya Farid Hadi, anggota World Aquatics Technical Water Polo Committee. Dalam keterangannya kepada media, Farid mengaku terkesan dengan kemajuan signifikan polo air Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan kondisi pada saat Asian Games 2018.
“Saya senang bisa kembali dan menyaksikan sendiri perkembangan para atlet Indonesia. Mereka kini jauh lebih kuat secara teknis dan fisik, serta memiliki mental bertanding yang lebih matang. Ini modal penting untuk bersaing di level Asia,” ujar Farid.
Ia juga menekankan perlunya kesinambungan dalam program pembinaan, termasuk peningkatan frekuensi kompetisi nasional dan regional, serta investasi dalam pelatih, fasilitas, dan infrastruktur.
“Polo air Indonesia punya masa depan yang menjanjikan. Namun, butuh dukungan penuh dari federasi, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga momentum ini,” tambahnya.
Kejurnas sebagai Indikator Kemajuan
Bagi Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik Indonesia), Kejurnas Polo Air 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi barometer pertumbuhan dan kualitas atlet di seluruh Indonesia.
Ketua Umum PB AI, yang hadir saat penutupan, menyampaikan bahwa hasil Kejurnas ini akan menjadi dasar dalam pemilihan atlet untuk program pelatnas dan persiapan menuju SEA Games maupun Asian Championships mendatang.
Selain itu, peningkatan performa di ajang nasional ini membuka peluang untuk menggelar lebih banyak turnamen berskala internasional di Tanah Air—yang diyakini akan memperkuat diplomasi olahraga Indonesia di kancah dunia.
Halaman Selanjutnya
Meski harus puas di posisi kedua, penampilan Jambi di turnamen ini patut diapresiasi sebagai pencapaian terbaik mereka dalam sejarah kejurnas polo air. Tim Jawa Barat akhirnya merebut posisi ketiga setelah mengalahkan D.I. Yogyakarta 15-9 dalam laga perebutan tempat ketiga.