Kemenhan Dorong Lahirnya Startup Unicorn Pertahanan

3 weeks ago 14

Jumat, 10 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah, melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan), berambisi memiliki perusahaan rintisan atau startup unicorn pertahanan. Unicorn merupakan istilah bagi startup yang valuasinya mencapai US$1 miliar (Rp16.589 triliun).

Dalam pertemuannya dengan lebih dari 650 startup pada Konferensi Inovasi untuk Keunggulan Pertahanan (iDEX), menteri pertahanan (menhan) mengajak seluruh wirausahawan untuk mendirikan startup unicorn pertahanan.

Ambisi ini bagian dari kebijakan kemandirian alat utama sistem persenjataan atau alutsista India, seperti dikutip dari situs Russia Today, Jumat, 10 Oktober 2025.

"Saat ini, ada lebih dari 100 startup unicorn, tetapi tidak ada satu pun dari sektor pertahanan. Saya minta dari kalian bikin unicorn pertahanan pertama. Ini akan menjadi kebanggaan bagi bangsa," tegas Menhan Rajnath Singh.

Didorongnya anak bangsa untuk mendirikan startup unicorn sejalan dengan akuisisi modal pertahanan dalam negeri yang meningkat dari US$8,5 miliar (Rp141 triliun) pada tahun fiskal 2021-22 menjadi lebih dari US$13,5 miliar (Rp224 triliun) pada tahun fiskal 2024-25.

New Delhi juga telah mengumumkan serangkaian inisiatif di sektor pertahanan. Untuk mendorong usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah telah menerapkan kebijakan pengadaan 25 persen kebutuhan pertahanan tahunan dari UKM pada tahun fiskal 2022-2023.

"India kini membeli lebih dari 350 produk dari UKM. Bela diri bukan lagi slogan – melainkan gerakan yang didukung oleh inovasi, perusahaan rintisan (startup), dan kaum muda," ungkap Menhan Singh.

Kemenhan sudah lama memperhatikan kekhawatiran yang dikemukakan oleh lembaga pertahanan think tank-nya, Dewan Akuisisi Pertahanan (DAC), di tengah laporan peningkatan militerisasi di sepanjang perbatasan.

DAC menyetujui proposal akuisisi modal pertahanan senilai US$6,5 miliar (Rp107,8 triliun) pada Maret 2025, diikuti dengan persetujuan tahap berikutnya sebesar US$11,8 miliar (Rp195,7 triliun) pada Juli kemarin.

Lembaga yang dipimpin oleh Menhan Singh ini juga sepakat perolehan lebih banyak Rudal BrahMos dan drone bersenjata, serta kontrak pemeliharaan tahunan yang komprehensif untuk sistem rudal pertahanan udara S-400.

India merupakan importir pertahanan terbesar di dunia dan secara historis bermitra dengan Rusia untuk alutsista.

Ilustrasi paspor dan visa

Trump Naikkan Biaya Visa H-1B Jadi Rp1,6 Miliar, Startup Global 'Untung' Besar

Kebijakan Trump menaikkan biaya visa H-1B hingga Rp1,6 miliar bikin geger. Bagi startup global di bidang teknologi, kebijakan ini memberi angin segar dan keuntungan besar

img_title

VIVA.co.id

8 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |