Jakarta, VIVA – Di era digital seperti sekarang, investasi semakin mudah diakses oleh siapa saja, termasuk anak muda. Hanya bermodal smartphone dan internet, siapa saja bisa mulai berinvestasi.
Namun, kemudahan ini juga membawa risiko besar. Sebab, saat ini, semakin marak investasi bodong yang menjerat banyak orang, terutama generasi muda.
Banyak kasus penipuan investasi, terjadi karena kurangnya literasi keuangan dan tingginya ketertarikan anak muda pada keuntungan instan. Para penipu memanfaatkan celah ini dengan menawarkan skema investasi yang terdengar menarik, tetapi sebenarnya jebakan.
Lalu, apa sih alasan yang membuat anak muda lebih rentan tertipu investasi bodong? Simak penjelasannya seperti dirangkum dari unggahan media sosial OJK @kontak157, Sabtu, 15 Februari 2025.
Ilustrasi Investasi Bodong
Photo :
- freepik.com/garakta_studio
1. Ingin Cuan Cepat dan Instan
Banyak anak muda tergiur dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Hal ini lalu dimanfaatkan oleh para penipu investasi bodong, yang biasanya menawarkan skema menggiurkan, seperti modal kecil, untung besar tanpa risiko. Padahal, dalam dunia investasi, semakin tinggi keuntungan, maka semakin besar pula risikonya.
2. Kurang Cek Legalitas dan Mudah Percaya Janji Manis
Investasi yang legal harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sayangnya, masih banyak anak muda yang malas mengecek legalitas perusahaan investasi sebelum menanamkan uang mereka. Sebab itu, penting untuk memastikan apakah perusahaan tersebut benar-benar memiliki izin resmi atau tidak.
3. Terjebak Iklan Palsu di Media Sosial
Sebagaimana diketahui, anak muda sangat aktif di media sosial, yang kini menjadi lahan subur bagi iklan investasi bodong. Banyak penipu yang memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp untuk menyebarkan skema penipuan. Biasanya, mereka menggunakan testimoni palsu dan tampilan profesional untuk meyakinkan korban agar segera bergabung.
Ciri-Ciri Investasi Bodong
Agar tidak tertipu, kenali beberapa tanda investasi mencurigakan berikut:
1. Menjanjikan untung besar tanpa risiko
2. Link pendaftaran berasal dari media sosial yang tidak resmi
3. Sistem "ajak teman" dengan iming-iming bonus besar
4. Testimoni terlalu sempurna dan berlebihan
5. Website tampak tidak profesional dan sulit diverifikasi
6. Nama perusahaan tidak jelas atau tidak terdaftar di OJK
Bagaimana Cara Menghindari Investasi Bodong?
1. Cek Legalitas
Pastikan perusahaan investasi sudah terdaftar di OJK.
2. Waspada Tawaran Menggiurkan
Jika terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu penipuan.
3. Hindari Skema Ponzi
Jangan tergiur dengan sistem perekrutan anggota untuk mendapatkan keuntungan.
4. Laporkan Penipuan
Jika menemukan investasi mencurigakan, segera laporkan ke OJK.
Halaman Selanjutnya
2. Kurang Cek Legalitas dan Mudah Percaya Janji Manis