Jakarta, VIVA – Transformasi besar di industri otomotif, mulai dari elektrifikasi hingga digitalisasi layanan purna jual, menuntut daya tahan tinggi dari para pelaku usaha di sektor pendukungnya.
Dalam rantai nilai otomotif nasional, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peran penting—mulai dari bengkel mandiri, produsen suku cadang, hingga penyedia aksesori kendaraan.
Di tengah tantangan tersebut, PT Federal International Finance (FIFGROUP) menyalurkan pembiayaan tanpa bunga senilai Rp2,9 miliar kepada 770 pelaku UMKM di seluruh Indonesia sepanjang 2025. Program bertajuk Dana Bergulir FIFGROUP 2025 ini menjadi salah satu upaya menjaga keberlanjutan usaha kecil yang berperan dalam ekosistem otomotif.
“Program Dana Bergulir ini menjadi stimulus ekonomi sekaligus wujud kolaborasi nyata bagi kemajuan UMKM di berbagai daerah,” ujar Diah Suran Febrianti, ESR Division Head PT Astra International Tbk.
Ia menambahkan, inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen keberlanjutan Astra dalam memperkuat sektor produktif nasional, termasuk bidang otomotif yang banyak bergantung pada kontribusi UMKM lokal.
Senada dengan itu, Esther Sri Harjati, Direktur FIFGROUP, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan modal, melainkan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
“Kami ingin memastikan pelaku UMKM, termasuk yang terlibat di industri otomotif, bisa terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan. Dukungan ini diharapkan membantu mereka menghadapi tantangan sekaligus membuka peluang baru,” ujarnya.
Selain penyaluran pembiayaan, FIFGROUP juga menggelar UMKM Development Journey 2025, rangkaian pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha.
Banyak UMKM binaan FIFGROUP yang memiliki keterkaitan langsung dengan industri otomotif, seperti produsen aksesori, bengkel rumahan, hingga usaha daur ulang komponen. Dukungan pembiayaan mikro memungkinkan mereka tetap beroperasi di tengah kenaikan biaya produksi dan perubahan arah industri menuju kendaraan listrik.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2016, program ini diklaim telah menjangkau lebih dari 2.900 UMKM dengan total pembiayaan mencapai Rp9,7 miliar hingga akhir 2024. Beberapa di antaranya kini telah naik kelas dan mampu mengakses pembiayaan reguler untuk ekspansi bisnis, termasuk membuka layanan otomotif baru di daerah.
Bidik Bekasi Lewat Carnival, Cara ACC Sasar Pasar Mobil di Penyangga Jakarta
ACC juga melibatkan UMKM binaan.
VIVA.co.id
20 September 2025

4 weeks ago
12









