Kronologi Penemuan 3 WNI di Gurun Saat Coba Masuk Mekah secara Ilegal, 1 Meninggal

1 day ago 6

Minggu, 1 Juni 2025 - 13:00 WIB

Jakarta, VIVA – Tragedi memilukan kembali menyelimuti dunia jemaah haji Indonesia. Tiga warga negara Indonesia (WNI) ditemukan oleh aparat keamanan Arab Saudi di tengah gurun pasir wilayah Jumum, Makkah, dalam kondisi mengenaskan. Peristiwa yang terjadi pada 27 Mei 2025 ini kembali membuka mata akan risiko besar dari praktik haji nonprosedural.

Berikut lima fakta penting dan tragis dari kasus yang mencemaskan ini:

1. Tiga WNI Ditemukan di Gurun, Satu Tewas karena Dehidrasi

Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, tiga WNI ditemukan dalam kondisi dehidrasi parah. Satu orang atas nama SM dinyatakan meninggal dunia saat ditemukan, sementara dua lainnya, yaitu J dan S, berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh aparat keamanan Arab Saudi.

Kondisi ekstrem di gurun pasir Arab Saudi menjadi penyebab utama dehidrasi yang fatal tersebut. Suhu tinggi, kekurangan air, dan keterbatasan oksigen membuat risiko kehilangan nyawa meningkat drastis jika berada terlalu lama di area tanpa perlindungan.

Ilustrasi langit cerah.

Photo :

  • freepik by jannoon028

2. Mereka Berangkat dengan Visa Nonhaji dan Pernah Terjaring Razia

Ketiganya awalnya masuk Arab Saudi menggunakan visa ziarah (ziarah multiple), bukan visa resmi untuk ibadah haji. SM dan 10 WNI lain sempat tertangkap dalam razia aparat Saudi dan diusir ke Jeddah. Namun, bukannya pulang atau mengikuti aturan, SM bersama J dan S justru nekat kembali mencoba memasuki Makkah secara ilegal.

Langkah ini jelas menyalahi hukum Arab Saudi yang melarang keras warga asing untuk berhaji tanpa dokumen dan visa resmi. Pelanggaran bisa berujung penangkapan, deportasi, bahkan risiko kematian seperti yang terjadi pada SM.

3. Mereka Ditinggal Sopir Taksi Gelap di Tengah Gurun

Dalam upaya menyusup ke wilayah suci, ketiganya menggunakan taksi gelap yang dikenal kerap digunakan untuk menghindari pemeriksaan aparat. Namun ketika berada di tengah gurun, sopir taksi panik melihat patroli aparat dan langsung menurunkan mereka begitu saja di tengah padang pasir.

Tanpa petunjuk arah, air, atau perlindungan dari panas terik, mereka bertiga berjalan kaki hingga akhirnya ditemukan aparat melalui drone patroli keamanan Arab Saudi.

Ilustrasi drone.

Photo :

  • www.flyzipline.com

4. Jenazah SM Masih di Rumah Sakit Makkah, Dimakamkan Setelah Visum

Jenazah almarhum SM saat ini masih berada di rumah sakit di Makkah dan tengah menunggu proses visum sebelum dilakukan pemakaman. KJRI Jeddah menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak keluarga almarhum, yang diketahui berasal dari daerah Madura, Indonesia.

Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, menyampaikan pihaknya akan terus menangani kasus ini hingga tuntas, termasuk pendampingan pemakaman dan evakuasi administratif kedua korban selamat.

5. Imbauan Keras: Jangan Nekat Haji Tanpa Prosedur Resmi

Menanggapi kejadian tragis ini, KJRI Jeddah kembali mengingatkan seluruh WNI agar tidak terlibat dalam praktik haji ilegal. Selain berisiko tinggi, haji nonprosedural juga menyalahi hukum Arab Saudi dan dapat merugikan secara materi maupun nyawa.

"Marilah kita bijak dalam menyikapi perintah Allah untuk berhaji, jangan sampai uang hilang, haji melayang," ujar Yusron. Ia mengingatkan bahwa haji adalah ibadah yang suci dan harus dilaksanakan dengan niat yang lurus dan cara yang benar. (Antara)

Halaman Selanjutnya

Ketiganya awalnya masuk Arab Saudi menggunakan visa ziarah (ziarah multiple), bukan visa resmi untuk ibadah haji. SM dan 10 WNI lain sempat tertangkap dalam razia aparat Saudi dan diusir ke Jeddah. Namun, bukannya pulang atau mengikuti aturan, SM bersama J dan S justru nekat kembali mencoba memasuki Makkah secara ilegal.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |