Jakarta, VIVA – Rencana Indonesia untuk mengakuisisi kapal induk bekas Italia, Giuseppe Garibaldi, menuai sorotan tajam dari media asing. Kapal berusia 40 tahun itu tengah dipertimbangkan TNI Angkatan Laut (AL) sebagai bagian dari penguatan armada maritim.
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Muhammad Ali, pernah menyampaikan bahwa Indonesia memang membutuhkan kapal induk untuk operasi militer selain perang (OMSP).
Laporan Media Pertahanan Internasional
Media pertahanan Inggris Jane’s melaporkan pada Maret 2025 bahwa Indonesia tertarik pada ITS Giuseppe Garibaldi (C 551). Bahkan, disebut juga pembelian ini satu paket dengan 30 unit jet tempur STOVL AV-8B Harrier II yang kompatibel dengan kapal tersebut.
Rumor akuisisi ini makin kuat setelah Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto menandatangani kesepakatan pembelian kapal patroli multiguna dari Italia. Sejumlah pengamat menilai bahwa negosiasi kapal induk bisa saja masuk dalam paket kerja sama tersebut.
Menurut laporan Asia Pacific Defense Journal, Italia bahkan menawarkan Giuseppe Garibaldi dengan harga sekitar 390 juta dolar AS, meski detail resmi penawaran tidak dipublikasikan.
Spesifikasi Kapal Induk Giuseppe Garibaldi
Kapal induk ini merupakan karya galangan kapal Fincantieri, diluncurkan pada 1983 dan resmi bertugas pada 1985. Spesifikasi utamanya meliputi:
- Panjang: 180,2 meter
- Lebar: 33,4 meter
- Bobot penuh: ±14.150 ton
- Kecepatan: hingga 30 knot
- Kapasitas: hingga 18 pesawat (kombinasi Harrier II dan helikopter angkatan laut)
Persenjataan: sistem rudal permukaan-ke-udara Aspide, senjata Oto Melara 40mm, serta perlengkapan pertahanan udara lainnya.
Selama bertugas, Giuseppe Garibaldi pernah terlibat dalam operasi NATO, termasuk konflik Balkan tahun 1990-an dan misi militer di Afghanistan.
Media Jepang Pertanyakan Keputusan Indonesia
Meski memiliki rekam jejak panjang, media Jepang mempertanyakan keputusan Indonesia untuk memiliki kapal induk "veteran" tersebut.
Trafficnews Japan menyoroti bahwa kapal berusia 40 tahun ini bahkan sempat direncanakan Italia untuk dibesituakan atau dijadikan platform peluncuran roket.
Media tersebut mempertanyakan bagaimana Indonesia akan memanfaatkan kapal dengan riwayat panjang dan teknologi yang dianggap tidak lagi muda.
“Bagaimana mungkin ‘benda berusia 40 tahun’ ini bisa digunakan. Kapal tersebut merupakan kapal veteran. Mengapa Indonesia begitu tertarik?” tulis media itu.
Dalam artikelnya, media Jepang itu juga menyinggung sejarah Giuseppe Garibaldi. Kapal ini awalnya dibangun untuk menghadapi ancaman Soviet di Mediterania.
Desainnya memungkinkan peluncuran pesawat Harrier dengan ski-jump di haluan, meski saat pertama kali bertugas hanya mengoperasikan helikopter. Baru setelah 1989, Italia mengoperasikan jet Harrier II dari kapal ini.
Halaman Selanjutnya
Kapal induk ini merupakan karya galangan kapal Fincantieri, diluncurkan pada 1983 dan resmi bertugas pada 1985. Spesifikasi utamanya meliputi: