Memikat Penggemar Tanpa Meninggalkan Akar

4 hours ago 2

Selasa, 18 Maret 2025 - 22:38 WIB

Jakarta, VIVATeknologi dapat menjadi jembatan antara budaya dan generasi muda. Hal tersebut menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya.

Seperti celana jeans. Berkat inovasi, yang memadukan seni tradisional dengan teknologi modern, jeans bukan lagi dipandang sebagai busana ala koboi, tapi sudah menjadi tren fesyen yang adaptif dengan zaman.

Hal tersebut membuat peritel pakaian pria kelas premium, Limbro Denim, menghadirkan Momotaro Jeans asal Jepang ke pasar Indonesia dengan koleksi Tokuno Blue.

Dikenal dengan warna indigo yang pekat dan pengerjaan yang detail, koleksi ini mencerminkan puncak keahlian denim Jepang yang dihasilkan melalui teknik pewarnaan berulang yang kompleks.

Momotaro Jeans, yang berdiri sejak 2006 di Kojima, Okayama, sangat menjaga standar kualitas tertinggi dengan memanfaatkan mesin tenun klasik yang langka serta mempertahankan teknik tradisional dalam proses pewarnaan dan konstruksi garmen.

Berkomitmen pada produksi slow-made, Momotaro Jeans kini diakui secara global dan berhasil memperluas jangkauan ke pasar utama seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan kini Indonesia.

"Dengan pembaruan arah kreatif, identitas visual yang lebih segar, dan eksposur teknologi digital yang semakin kuat, kami terus berkembang tanpa meninggalkan akar tradisi," kata General Planning Department Executive Manager, Momotaro Jeans, Funaki.

Langkah ini sukses menarik perhatian dunia, terbukti dari lebih dari 100 ribu pengikut baru di media sosial serta meningkatnya keterlibatan komunitas denim global.

Menurutnya, Indonesia sudah lama menjadi rumah bagi komunitas pecinta Momotaro Jeans. Mulai dari remaja hingga kolektor berusia 70-an tahun, sehingga memiliki daya tarik lintas generasi.

"Indonesia adalah pasar potensial. Melalui Limbro Denim, Momotaro Jeans dapat menjangkau audiens (penggemar) yang lebih luas dan semakin memperkuat warisan denim Kojima di Asia Tenggara," jelas Funaki.

Sementara itu, Managing Partner Limbro Denim, Adi Putra Lim, menyebut Tokuno Blue bukan sekadar warna indigo yang pekat, namun ini juga mencerminkan kerja keras para pengrajin serta teknik pewarnaan yang dikembangkan selama bertahun-tahun.

"Dari pemilihan kapas, proses pewarnaan, penenunan, hingga tahap jahitan, setiap jeans dibuat dengan perhatian penuh pada setiap detailnya. Kehadiran Momotaro Jeans dengan koleksi Tokuno Blue bukan sekadar produk, tapi bagaimana merangkul budaya, kualitas dan keahlian," ujar Adi.

Halaman Selanjutnya

Langkah ini sukses menarik perhatian dunia, terbukti dari lebih dari 100 ribu pengikut baru di media sosial serta meningkatnya keterlibatan komunitas denim global.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |