Menjadi Lebih Tangguh, Strategi Cerdas Menghadapi Tantangan Zaman

4 hours ago 3

Minggu, 16 Maret 2025 - 23:35 WIB

Bandung, VIVA – Di era yang terus bergerak cepat, dunia bisnis menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Digitalisasi dan perkembangan teknologi mengubah cara perusahaan mengelola tata kelola, risiko, dan kepatuhan atau governance, risk, and compliance (GRC). Untuk mengupas lebih dalam tentang masa depan GRC di tahun 2025, DIGITS Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama Veda Praxis menyelenggarakan seminar inspiratif bertajuk Navigating the Future: Business Landscape and GRC Outlook 2025.

Acara ini digelar pada Jumat, 14 Maret 2025, di Theater FEB, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, dan dapat diikuti baik secara langsung maupun daring melalui Zoom. Scroll lebih lanjut ya.

Lebih dari sekadar diskusi akademik, seminar ini menjadi ajang bagi para peserta untuk memperoleh wawasan berharga terkait tren dan tantangan bisnis masa depan. Riset terbaru yang dipaparkan oleh DIGITS Unpad dan Veda Praxis dalam acara ini memberikan gambaran mendalam tentang perkembangan GRC di tahun 2024 serta proyeksi ke depan, termasuk bagaimana digitalisasi semakin menguasai lanskap bisnis global.

“Dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2025, digitalisasi akan memainkan peran utama dalam GRC. Organisasi perlu memastikan bahwa tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan mereka selaras dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang semakin ketat,” ujar Syahraki Syahrir, CEO & Partner Veda Praxis sekaligus Presiden ISACA Indonesia Chapter.

Seminar ini menghadirkan para ahli di bidang GRC yang memberikan wawasan inspiratif, termasuk Prof. Dr. Hj. Ilya Avianti, Kepala Departemen Akuntansi Universitas Padjadjaran; Syahraki Syahrir; dan Saskia Salmana, Dosen Universitas Padjadjaran. Diskusi ini dipandu oleh Said Aryonindito, seorang akademisi yang juga memiliki pengalaman luas dalam tata kelola bisnis.

Salah satu panelis, Prof. Ilya Avianti, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya riset yang dilakukan oleh DIGITS dan Veda Praxis. Ia menegaskan bahwa penelitian ini sangat berharga dan dapat berkontribusi pada kebijakan nasional.

“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk penelitian DIGITS dan Veda Praxis. Penelitian ini merupakan satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia, yang memetakan lanskap bisnis dan GRC di tahun 2025. Momennya sangat pas, di kala Indonesia memiliki pemerintahan baru dengan program-program yang luar biasa," kata Ilya.

"Tentunya GRC memegang peranan penting di semua lini dan sektor. Sebagai pejuang governance, riset ini tidak boleh berhenti. Saya mengharapkan DIGITS dan Veda Praxis terus membuat riset-riset yang bisa diimplementasikan, bahkan nanti bisa digunakan oleh pemerintah sebagai dasar mengambil kebijakan,” sambungnya.

Lebih dari sekadar diskusi, seminar ini membuka wawasan bagi para peserta tentang bagaimana menghadapi dunia bisnis yang semakin dinamis. Keahlian dalam GRC bukan hanya menjadi tuntutan bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi individu yang ingin sukses dalam karier dan usaha mereka.

Hamzah Ritchi, Director DIGITS FEB Unpad dan Research Partner Veda Praxis, menegaskan pentingnya pemahaman mendalam tentang tren bisnis agar dapat merancang strategi yang lebih adaptif dan inovatif.

“Penelitian yang komprehensif membantu organisasi mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dan merancang strategi GRC yang lebih adaptif dan efektif,” ungkap Hamzah.

Halaman Selanjutnya

Source :

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |