Menteri PKP Apresiasi Komitmen BTN Dukung Program Rumah Rakyat

4 hours ago 3

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:19 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengapresiasi peran PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sebagai Bank Penyalur KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). BTN dinilai ikut mendukung kesuksesan Program Rumah Rakyat.

Hal itu disampaikan Ara, akrabnya disapa saat menyaksikan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menandatangani Perjanjian MOU Komitmen Dukungan Program Pembiayaan KPR Sejahtera FLPP di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025. 

Hingga akhir Mei 2025, BTN telah menyalurkan pembiayaan untuk KPR Sejahtera FLPP sebanyak 79.104 unit, tahun ini BTN menargetkan mendukung pemerintah dalam Program Rumah Rakyat dengan penyaluran KPR Sejahtera FLPP sebanyak 220.000 unit.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu

BTN diketahui telah melakukan trasformasi perbaikan kualitas kredit dan proses bisnis secara menyeluruh. Hal ini tercermin dari NPL gross hingga kuartal I-2025 mencapai 3,29 persen, atau naik dari akhir 2024 yang sebesar 3,16 persen.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya dalam beberapa tahun terakhir terus melakukan tansformasi dari sisi operasional, bisnis dan pelayanan. Pada akhir 2019, NPL gross BTN mencapai angka 4,78 persen yang menunjukkan angka tertinggi pada sepanjang sejarah BTN.  

"Namun, dalam 5 tahun terakhir, BTN terus berupaya untuk memberikan perbaikan dan terus melakukan Business Process Improvement (BPI), yang tercermin pada rasio NPL gross BTN hingga kuartal I-2025 telah berada pada angka 3,29 persen,” ujar Nixon dalam keterangannya Kamis, 19 Juni 2025.

Nixon mengatakan, sejak BPI dimulai pada tahun 2020 BTN terus berupaya untuk meningkatkan loan origination kredit demi menghasilkan kredit yang berkualitas, yaitu dengan peluncuran Commercial Banking Center (CBC) pada 10 titik di seluruh Indonesia serta Regional Loan Processing Center (RLPC) pada 6 titik di seluruh Indonesia.

“Hasilnya sangat baik, berdasarkan vintage analysis, kredit yang dihasilkan setelah BPI secara rata-rata untuk kredit yang dihasilkan setelah tahun 2021, NPL nya berada di bawah 1,2 persen”, kata Nixon.

Menurut dia, tahun ini BTN akan mengintegrasikan RLPC yang sebelumnya tersebar di 6 titik di seluruh Indonesia, menjadi National Loan Processing Center (NLPC), dalam rangka sentralisasi proses loan origination kredit konsumer dengan menggunakan standarisasi proses yang lebih baik, optimalisasi fungsi control, analisa dan monitoring. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menghasilkan kualitas kredit yang lebih baik.  

“Saat ini komposisi kredit BTN masih didominasi oleh KPR, sekitar 79 persen dari total kredit nya BTN, dan rata-rata tenornya lumayan panjang diatas 10 tahun. Jadi kami terus megupayakan agar kredit yang dihasilkan juga baik. Karena mereka juga bakal lama dengan BTN,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Nixon mengatakan, sejak BPI dimulai pada tahun 2020 BTN terus berupaya untuk meningkatkan loan origination kredit demi menghasilkan kredit yang berkualitas, yaitu dengan peluncuran Commercial Banking Center (CBC) pada 10 titik di seluruh Indonesia serta Regional Loan Processing Center (RLPC) pada 6 titik di seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |