Minyak Sawit Sumbang Rp72 Triliun Terhadap Surplus, Menko Airlangga: Kekuatan Nasional

4 weeks ago 5

Jumat, 14 November 2025 - 20:04 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut minyak sawit memiliki peran strategis terhadap neraca perdagangan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi besar minyak sawit terhadap surplusnya nilai neraca perdagangan Indonesia sebesar US$4,34 miliar sekitar Rp 72,5 triliun (estimasi kurs Rp 16.710 per dolar AS) pada September 2025.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, volume ekspor minyak sawit mencapai 28,66 juta ton atau meningkat 11,26 persen secara year on year (yoy). Harga rata-rata minyak sawit mentah dan tandan buah segar juga tetap di atas Rp3 ribu per kilogram sehingga berdampak positif bagi produsen dan jutaan petani kecil.

Peran penting minyak sawit tehadap neraca perdagangan tidak lepas dari program hilirisasi yang bertujuan meningkatkan nilai tambah, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan memperkuat industri dalam negeri. Airlangga menegaskan, tidak boleh berhenti pada ekspor bahan mentah.

“Minyak sawit akan terus memainkan peran kunci sebagai sumber pendapatan, energi, inovasi, dan kekuatan nasional," tegas Airlangga dikutip dari website resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada Jumat, 14 November 2025. 

Pohon sawit komoditas potensial sumber pendapatan masyarakat dan negara

Guna menambah nilai, pemerintah Indonesia sedang mengubah minyak sawit menjadi energi bersih yakni melalui program mandatori biodiesel yang saat ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

"Inisiatif ini akan memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk material berbasis minyak sawit,” ujar Airlangga.

Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2025 untuk memperkuat sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO). Regulasi dimaksudkan untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan sehingga produk minyak sawit Indonesia sudah sesuai standar lingkungan dan global.

ISPO, kata Airlangga, sistem Informasi ISPO akan menghubungkan data perkebunan, sertifikasi, dan perdagangan. Sistem ini juga meningkatkan transparansi dan memungkinkan pelacakan produk terkini (real time).

Pada tahun 2024, Indonesia telah menerapkan Program B40 yang telah berhasil mengurangi impor bahan bakar fosil lebih dari 15,6 juta kiloliter dan mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 41,46 juta ton setara karbondioksida (CO2). 

Ekspor-Impor

BI Tegaskan Surplus Neraca Dagang September Topang Ketahanan Eksternal

Bank Indonesia (BI) menilai, surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

img_title

VIVA.co.id

4 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |