Jakarta, VIVA – Cuaca panas belakangan ini tengah melanda wilayah Indonesia termasuk di Jakarta. Saking panasnya, Google mengeluarkan peringatan excessive heat di fitur cuaca Google. Hal ini bisa terlihat ketika Anda melakukan pencarian ’cuaca’ di kolom search bar Google.
Lantas apa itu excessive heat? Melansir situs resmi Google, peringatan ini ditampilkan saat kombinasi suhu dan kelembapan dianggap berbahaya bagi tubuh manusia (menurut ambang batas bahaya NWS Heat Index).
Selain itu, peringatan excessive heati ni muncul jika suhu di lokasi itu berada di atas normal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hingga kondisi panas berlebih berlangsung minimal 2 hari berturut-turut.
Fitur ini juga menyediakan wawasan dan informasi cuaca yang relevan seperti
- Suhu saat ini.
 - Betapa panasnya sebenarnya rasanya.
 - Berapa lama panas berlebih itu akan berlangsung.
 - Informasi ramalan cuaca.
 
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Beberapa Hari Terakhir
Sementara itu pada Senin, 13 Oktober 2025, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto, mengungkap alasan mengapa temperatur atau suhu terasa lebih panas di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurut penjelasannya, bahwa suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia ini terjadi akibat posisi matahari sekarang sudah bergeser di selatan tanah air.
Ditemui usai Ekspose Pengendalian Karhutla Tahun 2025 di Kantor Kemenhut, Guswanto menjelaskan bahwa temperatur ideal untuk wilayah perkotaan rata-rata maksimum adalah 31-34 derajat Celcius.
"Saat ini kenapa terlihat panas? Karena di sisi selatan matahari sekarang itu udah bergeser di selatan wilayah Indonesia. Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan,” jelasnya.
Minimnya pertumbuhan awan menyebabkan tidak ada awan yang menutup sinar matahari sehingga terasa secara langsung. Hal itu menyebabkan temperatur terasa sangat panas di sejumlah wilayah Indonesia.
Terkait potensi hujan, dia menjelaskan bahwa Indonesia sudah memasuki musim hujan sejak Agustus. Namun, karena wilayah yang luas maka periode musim hujan tidak dialami serentak di seluruh daerahnya.
Menurut prakiraan BMKG, sekitar bulan November hampir semua daerah di Indonesia sudah mengalami musim hujan. BMKG juga memprakirakan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah dalam sepekan ke depan, termasuk di wilayah Sumatera Utara serta di wilayah Jawa bagian tengah.
Halaman Selanjutnya
"Nanti di Desember, Januari, Februari itu sudah serentak," jelasnya.
      

                        3 weeks ago
                                11
                    








