Pernah Viral Ngaku Mencuri Agar Masuk Penjara dan Makan Gratis, Kini Pria Tersebut Ditemukan Tewas Kelaparan

• 

• Berita

• Nasional

Selasa, 4 November 2025 - 15:00 WIB

Cilacap, VIVA – Belum lama ini media sosial tengah dihebohkan dengan sosok pria bernama Randika Alzatria Syaputra (28). Pemuda asal Palembang, ditemukan meninggal dunia akibat kelaparan di Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (17/10/2025).

Kondisi tubuh korban terlihat sangat kurus, dan di dekatnya ditemukan surat yang berisi permintaan agar jasadnya dikirim kembali ke keluarganya di Palembang. Pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan atau bekas penggunaan obat-obatan pada tubuh Randika.

Randika diketahui sempat viral pada 2023 setelah mengaku mencuri sepeda motor dengan alasan ingin dipenjara agar mendapat makan gratis. Namun, pengakuan tersebut terbukti tidak benar, sehingga ia tidak ditahan oleh pihak berwajib.

Polres Lubuklinggau pun berinisiatif untuk menyerahkan Randika ke Dinas Sosial Kota Lubuklinggau. Kadinsos Lubuklinggau Hasan Andria UY membenarkan Randika pernah diantarkan polisi pada 2023.

"Dulu tahun 2023 pernah dibawa ke sini diantar Polres Lubuklinggau karena sebagai warga terlantar," ujar Hasan.

Polisi menduga Randika mengalami depresi dan sedang mencari tempat berlindung. Setelah kejadian itu, ia sempat diserahkan ke Dinas Sosial dan dipulangkan ke daerah asalnya di Palembang.

Setahun kemudian, Randika kembali ditemukan dalam kondisi terlantar di Sukoharjo karena kehabisan uang dan kelaparan. Kisah hidupnya berakhir tragis ketika ia ditemukan meninggal di Cilacap.

Hasan menuturkan pihak Dinsos ingin mengantar Randika ke tempat tinggalnya di Lubuklinggau, namun identitasnya masih belum jelas.

Hasan menambahkan pihak Dinsos Lubuklinggau juga baru mengetahui kabar Randika meninggal dunia pada akhir Oktober 2025.

"Sampai meninggal juga tidak tahu (pihak Dinsos) lantaran domisilinya belum jelas. Ikuti sesuai permintaan yang jelas aja jadinya diteruskan," bebernya.

Pemuda yang pernah menyatakan keinginannya hanya ingin “hidup tenang” itu meninggal dalam kesunyian, meninggalkan surat yang berharap jasadnya bisa kembali ke rumah keluarga.