Nasib 8 Brimob Polda Sulut usai Tembak Mati Warga di Lokasi Tambang

2 hours ago 1

Kamis, 13 Maret 2025 - 16:11 WIB

Minahasa Selatan, VIVA – Kasus oknum brimob yang menembak mati warga bernama Fernando Tongkotow kini terus berlanjut. Insiden penembakan di lokasi tambang emas itu membuat 8 anggota brimob Polda Sulawesi Utara (Sulut) harus menjalani pemeriksaan.

Wakapolda Sulut Brigjen Bahagia Dachi mengatakan, pihak Propam Polda Sulawesi Utara (Sulut) telah menangani kasus tersebut dan menindak 8 oknum brimob dengan memberi sanksi Patsus untuk sementara.

"Sebanyak 8 anggota Polda Sulut kini dikenakan penempatan khusus (patsus) di Mapolda untuk diperiksa," kata Brigjen Bahagia dalam keterangannya, Kamis 12 Maret 2025.

Ilustrasi senjata api/penembakan.

Photo :

  • jannoon028 / Freepik

Dachi menjelaskan, kedelapan anggota brimob itu awalnya sedang bertugas di area tambang emas Ilegal atau lokasi kejadian tersebut. Hanya saja, kata dia, sejak insiden penembakan terjadi semua anggota Polri itu langsung ditarik dan dilakukan pemeriksaan.

"Jadi untuk saat ini masih dalam tahap pemeriksaan dari bidang Propam Polda Sulut terhadap 8 personel Polda Sulut yang diduga berada di TKP di areal lokasi tambang," bebernya.

Dachi menyebut bahwa selain dilakukan pemeriksaan, sejumlah barang bukti pun turut disita berupa senjata api (senpi) laras panjang AK-101 sebanyak 5 pucuk beserta magasin, senpi HS H174570 sebanyak 1 pucuk beserta 8 butir amunisi dan magasin 1 buah.

"Barang bukti dari kasus ini juga telah disita seperti Senpi revolver 1 pucuk, amunisi 19 butir 38 spc, amunisi 1 butir 5,56, senpi jenis pistol CZP-10 kaliber 9x19 mm, amunisi tajam 6 butir dan magasin 1 buah," kata Dachi.

Lebih lanjut, Dachi mengaku belum bisa membeberkan peran serta dari ke delapan oknum Brimob tersebut.

Dachi hanya memastikan bahwa kasus ini akan diusut hingga tuntas.

"Tim Bidlabfor Polda Sulut masih melakukan uji balistik terhadap barang bukti berupa senpi dan amunisi. Kemudian pihak kedokteran forensik RSUD Kandou terkait hasil autopsi juga masih terus dikoordinasikan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, insiden penembakan terhadap warga telah terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Alason, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Menurut informasi, kejadian penembakan itu terjadi pada Senin 10 Maret 2025 dini hari pukul 02.00 WITA. Awalnya, warga itu didiga memasuki area tambang sambil membawa senjata tajam.

Pihak kepolisan yang bertugas pun lantas langsung bertindak dengan melakukan penembakan kepada para korban. Total korban ada tiga, 1 di antaranya meninggal dunia bernama Fernando Tongkotow.

"Kejadian tak terkendali membuat 3 orang warga jadi korban, 1 meninggal dunia atas nama Fernando Tongkotow, 1 diduga terkena tembakan luka dikaki bernama Christian Suoth dan 1 luka terjatuh bernama David Tontey," beber Brigjen Dachi.

Pihak kepolisian menyebut jika korban bersama rekannya diduga mau melakukan pencurian di lokasi tambang itu. Korban dan rekannya datang ke TKP membawa senjata tajam hingga melakukan perusakan. Aparat kepolisian yang berada di lokasi pun melakukan tindakan tegas.

"Lokasi tambang diduga ilegal diduga milik seorang WNA China Ko Yuho. Mereka datang diduga untuk melakukan pencurian dan mengambil secara paksa hasil tambang," ujar Dachi.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya diberitakan, insiden penembakan terhadap warga telah terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Alason, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |