PDIP Ungkap Peringatan Megawati soal Proyek Whoosh, Apa itu?

4 weeks ago 13

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:00 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua DPP PDIP, MY Esti Wijayanti mengatakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengingatkan apakah Indonesia sudah pantas memiliki proyek kereta cepat atau whoosh.

Hal tersebut diungkap Esti saat merespons penyelidikan dugaan korupsi kereta cepat atau Whoosh oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ya kalau soal Whoosh saya kira Bu Mega kan sudah mengingatkan sejak awal. Ya 2015 sudah mengingatkan sejak awal, apakah itu sudah saatnya? Apakah itu akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara keseluruhan? Lalu bagaimana catatan-catatan yang harus diberikan terkait dengan hal itu?" kata Esti kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 28 Oktober 2028.

Esti menambahkan bahwa seluruh hal yang melanggar hukum, harus ditindaklanjuti. Ia menyebut jika sudah ada bukti yang kuat, maka aparat hukum harus segera bertindak.

"Artinya bahwa iya sesuatu yang melanggar hukum ya harus ditindaklanjuti. Sesuatu yang memang tuh terbukti ada korupsi di situ ya memang harus ada penindakan dari aparat penegak hukum. Saya kira tegas kalau soal itu," kata dia.

KPK sebelumnya menyampaikan tengah mengusut dugaan kasus dalam proyek kereta cepat Whoosh. Pengusutan itu ada di tahap penyelidikan KPK.

"Ya benar jadi perkara tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelidikan di KPK," kata Budi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sudah masuk tahap penyelidikan.

"Saat ini sudah pada tahap penyelidikan ya," ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu kepada para jurnalis di Jakarta, Senin.

Walaupun demikian, Asep belum dapat memberitahukan lebih lanjut sejak kapan dugaan korupsi terkait Whoosh dilakukan oleh KPK.

Sebelumnya, mantan Menko Polhukam Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, yakni Mahfud MD Official, mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up di proyek Whoosh.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," katanya.

Halaman Selanjutnya

Ia melanjutkan, "Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini."

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |