Swedia, VIVA –Swedia diguncang oleh insiden penembakan massal yang terjadi di sebuah sekolah pendidikan orang dewasa di kota Örebro pada Selasa siang, 4 Februari 2025 waktu setempat. Peristiwa mengerikan ini menewaskan setidaknya 10 orang, termasuk pelaku dan menjadi insiden penembakan paling mematikan dalam sejarah negara Nordik tersebut.
Penembakan terjadi sekitar pukul 12:33 waktu setempat di Sekolah Risbergska. Polisi awalnya melaporkan bahwa lima orang tertembak, namun beberapa jam kemudian jumlah korban meningkat hingga sekitar 10 orang meninggal dunia, dilansir dari Al Jazeera.
Kepala Polisi Roberto Eid Forest menyatakan bahwa pihak berwenang belum bisa memberikan angka pasti karena skala insiden yang besar.
Beberapa saksi mata menggambarkan situasi yang penuh kepanikan saat kejadian berlangsung. Seorang guru bernama Maria Pegado mengatakan bahwa seseorang mendobrak pintu kelasnya sesaat setelah jam istirahat makan siang dan berteriak agar semua orang keluar. Ia segera membawa 15 muridnya keluar dari kelas dan berlari menyelamatkan diri.
“Saya membawa semua 15 murid saya ke lorong dan kami mulai berlari. Kemudian saya mendengar dua tembakan tetapi kami berhasil keluar. Kami sudah dekat dengan pintu masuk sekolah. Saya melihat orang-orang menyeret korban luka keluar, pertama satu orang, lalu satu lagi. Saya menyadari bahwa itu sangat serius,” katanya.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa tersangka pelaku, seorang pria berusia pertengahan 30-an termasuk di antara korban yang meninggal. Polisi meyakini bahwa pelaku bertindak sendirian dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Saat ini, belum ditemukan adanya kaitan antara insiden ini dengan aksi terorisme atau kelompok kriminal tertentu. Motif di balik serangan masih dalam penyelidikan.
Polisi juga menyatakan bahwa insiden ini sedang diselidiki sebagai kasus percobaan pembunuhan, pembakaran, dan pelanggaran senjata berat. Meski demikian, mereka memastikan bahwa tidak ada ancaman lanjutan bagi masyarakat.
Selain korban meninggal, beberapa orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Örebro. Dari lima orang yang dirawat, satu mengalami luka ringan, sementara empat lainnya harus menjalani operasi. Dua dari mereka telah keluar dari ruang operasi dan dalam kondisi stabil, sementara satu orang masih dalam keadaan serius.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyatakan duka mendalam atas tragedi ini. Dalam pernyataannya di media sosial X, ia mengatakan, “Pikiran saya tertuju kepada para korban dan keluarga mereka. Tidak ada seorang pun yang seharusnya mengalami teror seperti ini di tempat belajar.”
Halaman Selanjutnya
Polisi juga menyatakan bahwa insiden ini sedang diselidiki sebagai kasus percobaan pembunuhan, pembakaran, dan pelanggaran senjata berat. Meski demikian, mereka memastikan bahwa tidak ada ancaman lanjutan bagi masyarakat.