Perjuangan Bripka Hery ke Pelosok Manggarai Timur Bawa Bantuan ke Bocah 11 Tahun yang Merawat Sendiri Kakek dan Neneknya

8 hours ago 1

Senin, 16 Juni 2025 - 10:18 WIB

Manggarai Timur, VIVA – Di tengah medan yang menantang dan akses jalan yang sulit, sosok Bripka Heribertus Agustinus B. Tena kembali menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai pelayan masyarakat. 

Pada Minggu, 15 Juni 2025, bersama Aipda Lalu Sukiman selaku Bhabinkamtibmas Elar, ia melakukan perjalanan ke Kampung Weong, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur untuk mengunjungi Maria Hati Fania Triselni (Fania) bersama kakek dan neneknya, Petrus Masing (89) dan Teresia Pia (79) yang selain renta juga sakit-sakitan.

Perjalanan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Bripka Hery, yang dikenal luas sebagai "polisi berhati emas" di kalangan masyarakat Manggarai Timur. Sebagai Kepala Seksi Dokumentasi Kesehatan (Kasidokkes) di Polres Manggarai Timur, ia telah membuktikan bahwa tugas seorang polisi tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Elar merupakan daerah di Manggarai Timur yang terkenal sulit dijangkau dengan akses jalan yang menantang dan memacu adrenalin. Namun, demi berbagi kasih kepada sesama yang membutuhkan, Bripka Hery rela menempuh perjalanan panjang dengan rute Borong-Ruteng menuju Elar menggunakan "Oto Kol", sebutan untuk mobil colt bak kayu yang menjadi transportasi khas pedesaan di Manggarai Raya.

Fania bocah 11 tahun di pedalaman Manggarai Timur

Kali ini, kedua petugas Polri tersebut membawa berbagai bantuan berupa sembako, pakaian, kasur, bantal, selimut, serta perlengkapan sekolah lengkap untuk Fania, termasuk seragam sekolah, tas, dan sepatu. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak yang tersentuh oleh kondisi keluarga tersebut.

"Ini bentuk kepedulian kami dari Polres Manggarai Timur terhadap masyarakat yang membutuhkan sentuhan kasih. Niat kami tulus. Apapun tantangannya kita tetap berupaya menemui masyarakat," ungkap Bripka Hery dengan penuh ketulusan.

Dedikasi Bripka Hery dalam membantu masyarakat kurang mampu telah berlangsung sejak lama. Ia tidak hanya memberikan perhatian, tetapi juga solusi nyata dengan membantu pengurusan dokumen seperti BPJS Kesehatan dan mencari donasi melalui berbagai platform untuk pengobatan dan pemeriksaan kesehatan.

Aipda Sukiman, yang mendampingi dalam misi kemanusiaan ini, menegaskan bahwa kunjungan mereka benar-benar dilandasi kepedulian sesama.

"Saya dengan Pa Hery kesini dengan niat tulus dan peduli mau membantu adik Fania bersama Opa dan Omanya. Kami kesini mau menyalurkan kebaikan para orang baik yang telah mereka titipkan lewat kami," ujarnya.

Kepala Desa Rana Gapang, Melikior Wene, menyampaikan apresiasi tinggi kepada kedua petugas Polri tersebut. 

"Terima kasih banyak kepada Bripka Hery dan Aipda Lalu yang sudah mengunjungi keluarga juga warga saya di Desa Rana Gapang. Terima kasih juga kepada semua donatur dimanapun mereka berada yang sudah peduli terhadap adik Fania dan Opa-Omanya," ungkapnya.

Diketahui, Mariahati Fania Triselni menjalani kehidupan yang jauh berbeda dari anak seusianya. Sejak empat tahun terakhir, Fania harus mengurus neneknya yang tidak bisa berdiri dan berjalan serta kakeknya yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Di rumah yang sederhana itu, Fania mengerjakan berbagai tugas rumah tangga mulai dari menyiapkan sarapan, memasak, mencuci pakaian, hingga menyiapkan air mandi untuk kakek dan neneknya.

Fania tinggal bersama kakek dan neneknya karena ayahnya telah meninggal, sementara ibu dan saudara-saudaranya tinggal terpisah. Meski berat, Fania tetap semangat bersekolah dan bercita-cita menjadi guru agar kelak dapat membantu keluarganya . Namun, Fania yang akan naik ke kelas 6 SD mengaku belum tahu bagaimana akan membiayai pendidikan ke jenjang SMP nantinya.

“Tidak tau lagi nanti. Bisa SMP atau tidak. Saya punya cita-cita jadi guru Pak tapi bagaimana ongkosnya nanti,” ucap Fania lirih.

Setiap pulang sekolah, Fania tidak bermain dengan teman-temannya, melainkan langsung pulang dan mencari sayur di kebun untuk dimasak bagi kakek dan neneknya.

“Pagi sebelum ke sekolah saya menyiapkan semuanya makanan untuk kakek dan nenek. Begitu juga waktu pulang singgah di kebun dulu petik sayur untuk kami makan siang,” ujar Fania dengan suara kecilnya.

Bantuan berasal dari berbagai pihak, termasuk Kepala Satuan Tugas Bantuan Operasi Damai Cartenz 2025 AKBP Agus Waluto dan netizen TikTok dengan akun @aqxxx8, @hungkil_21, dan @itsmefatriana yang turut memberikan perhatian kepada Fania.

“Berdasarkan pemberitaan viral ViVa.co.id pada 10 Juni 2025 tentang kisah pilu Fania yang merawat sendiri kakek dan neneknya, kami dari Polres Manggarai Timur hadir hari ini untuk mengantarkan bantuan dan donasi dari donatur yang memberikan respon positif atas pemberitaan tersebut. Sejak tanggal 10 itu (Juni) kami langsung buka donasi ya hanya tiga hari sudah banyak respons,” tulis Bripka Hery dalam pesan yang diterima, Minggu malam.

“Bantuan paket sembako, perlengkapan sekolah, kebutuhan sehari-hari dan uang tunai untuk adik Fania diharapkan membawa harapan besar untuk mendukung pendidikan adik Fania dalam meraih cita-citanya dan juga menumbuhkan semangat Fania di tengah keterbatasan merawat Opa Petrus dan Oma Teresia,” tambah Bripka Tena.

Bripka Hery berharap bantuan ini dapat memotivasi Fania untuk lebih giat belajar demi meraih cita-citanya, serta memberikan kenyamanan bagi kakek dan neneknya. 

Laporan Jo Kenaru/ NTT

Halaman Selanjutnya

“Pagi sebelum ke sekolah saya menyiapkan semuanya makanan untuk kakek dan nenek. Begitu juga waktu pulang singgah di kebun dulu petik sayur untuk kami makan siang,” ujar Fania dengan suara kecilnya.Bantuan berasal dari berbagai pihak, termasuk Kepala Satuan Tugas Bantuan Operasi Damai Cartenz 2025 AKBP Agus Waluto dan netizen TikTok dengan akun @aqxxx8, @hungkil_21, dan @itsmefatriana yang turut memberikan perhatian kepada Fania.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |