Polri Lepas Ekspor Ribuan Ton Jagung ke Malaysia dari Hasil Panen Raya Serentak di Kalbar

1 day ago 5

Selasa, 10 Juni 2025 - 20:28 WIB

Kalimantan Barat, VIVA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menunjukan peran strategisnya dalam sebuah langkah besar menuju swasembada pangan nasional dengan melepas ekspor 1.200 ton jagung ke Serawak, Malaysia.

Selain peran dalam bagian swasembada pangan itu, Polri memulai pembangunan 18 gudang penyimpanan di 12 provinsi.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari Panen Raya Jagung Kuartal II Tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di Kalimantan Barat, Kamis, 5 Juni 2025.

Presiden Prabowo Subianto didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Photo :

  • Tangkapan Layar Youtube Setpres

Pelaksanaan kegiatan panen raya di Kabupaten Bengkayang itu menjasi simbol kebangkitan pertanian berbasis kolaborasi antara Polri dan masyarakat, di mana dari 218,35 hektare lahan yang digarap, mendapatkan hasil panen mencapai 9,3 ton per hektar, naik tajam dari 2 ton per hektar sebelum dikelola secara modern.

“Polri melalui Polres Bengkayang berkolaborasi dengan Lanud Harry Hadisoemantri, stakeholder terkait, dan masyarakat untuk melakukan pengelolaan lahan tersebut, mulai dari penanaman, pemberian edukasi, hingga penyediaan Alsintan, sehingga saat ini hasil panen dapat meningkat secara signifikan,” ujar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya, Kamis, 5 Juni 2025.

Peningkatan produktivitas dalam panen raya itu juga tidak dari penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk presisi MIGO Bhayangkara hasil riset Polda Kalimantan Barat.

Para petani saat ini menikmati peningkatan pendapatan hingga Rp4 juta per bulan, di mana sebelumnya hanya sekitar Rp500 ribu.

Merespons tantangan surplus produksi yang diperkirakan mencapai hingga 6 juta ton, Polri turut bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyerap panen jagung dengan harga pembelian pemerintah Rp5.500/kg.

Tak hanya itu, pelepasan ekspor jagung pun menjadi kenyataan. Selain Kalimantan Barat, ekspor juga dilakukan dari Gorontalo sebanyak 27 ribu ton dan Nusa Tenggara Barat sebanyak 20 ribu ton.

Sehingga untuk menunjang kelancaran distribusi dan penyimpanan hasil panen, Polri menggandeng Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik Polri, di mana gudang-gudang tersebut memiliki total kapasitas 18.000 ton dan ditargetkan selesai pada Agustus 2025.

Sementara di sisi hilirnya, Polri menjalin kerja sama dengan perusahaan pakan ternak seperti PT. Japfa dan PT. Charoen Pokphand untuk mengelola hasil panen melalui 47 feedmills di 17 provinsi.

Selain itu juga 2 pabrik baru dalam proses pembangunan yang berlokasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang akan menjadi pengolahan pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.

Polri juga berkolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait dalam hal untuk menyatukan kepentingan dari hulu hingga hilir, yang ditunjukkan melalui Koperasi Produsen Teguh Sejahtera yang berhasil menjalin kerja sama ekspor dengan perusahaan pengolah hasil pertanian di Malaysia.

“Kerja sama ekspor yang telah disepakati adalah pemenuhan 20 ribu ton jagung secara bertahap dan hari ini akan dilepas ekspor perdana sebanyak 1.200 ton seharga Rp. 5.900/Kg,” ucap Sigit.

Melalui pendekatan menyeluruh Polri dari hulu ke hilir, membuktikan bahwa stabilitas nasional juga mencakup ketahanan pangan, bukan hanya sekadar menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, namun juga menunjukkan komitmen Polri untuk senantiasa berada di tengah-tengah rakyat.

Halaman Selanjutnya

Para petani saat ini menikmati peningkatan pendapatan hingga Rp4 juta per bulan, di mana sebelumnya hanya sekitar Rp500 ribu.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |