Projo: Kami Yakin Ijazah S1 Pak Jokowi Asli

1 day ago 5

Minggu, 1 Juni 2025 - 14:51 WIB

Jakarta, VIVA – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan terbarunya terkait tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga negara dan penegakan hukum. Adapun, salah satu poin yang dibahas mengenai kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Berdasarkan temuan survei, ada 75,9 persen responden mengaku tahu dan pernah mendengar soal kasus ijazah palsu Jokowi. Selain itu, sebanyak 66,9 persen responden secara umum menyatakan tidak percaya terhadap tuduhan pemalsuan ijazah yang dilakukan Jokowi. Sementara, 19,1% responden percaya bahwa Jokowi palsukan ijazah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Relawan Pro Jokowi (Projo), Handoko menghormati hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia tersebut. Dengan begitu, kata dia, dapat diyakini bahwa hal yang diperdebatkan terkait ijazah palsu Jokowi selama ini adalah salah.

"Kami menghormati apapun hasil survei pendapat publik. Kami juga meyakini ijazah S1 Pak Jokowi asli atau tidak palsu," kata Handoko melalui keterangannya pada Minggu, 1 Juni 2025.

Sekretaris Jenderal Projo Handoko

Photo :

  • ANTARA/Donny Aditra

Apalagi, kata Handoko, kasus ijazah palsu ini juga sudah dilakukan penyelidikan oleh Bareskrim Polri. Kemudian, serangkaian pemeriksaan saksi atau klarifikasi serta hasil uji laboratorium forensik menyatakan bahwa ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah asli.

"Kasus tuduhan ijazah palsu sedang ditangani oleh Polri. Hasil penyelidikan memastikan ijazah S1 Pak Jokowi asli," ujarnya.

Maka dari itu, Handoko berharap semua pihak yang meragukan keaslian ijazah Jokowi sebelumnya dapat meyakini bahwa apa yang diperdebatkan soal ijazah palsu tidak terbukti. Dengan demikian, ia meminta para pelapor kasus ini dapat mempertanggungjawabkan laporannya tersebut.

"Projo mendorong agar publik mendapatkan kejelasan dan kepastian dari penegak hukum. Para terlapor juga akan mempertanggungjawabkan tuduhannya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menyita banyak perhatian publik. Setidaknya, berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia, yang menyatakan sebanyak 75,9 persen responden mengetahui kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Survei Indikator ini melibatkan 1.286 responden dengan wawancara melalui sambungan telepon pada periode 17-20 Mei 2025. Metode sampel menggunakan double sampling dengan menghasilkan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.

Dalam temuan Indikator, mayoritas warga tidak percaya terhadap tuduhan bahwa Presiden Joko Widodo memalsukan ijazahnya. 

Sebanyak 66,9 persen responden secara umum menyatakan tidak percaya terhadap tuduhan pemalsuan ijazah yang dilakukan mantan Wali Kota Solo itu. Sementara, sebanyak 19,1 persen responden percaya Jokowi palsukan ijazah.

“Mayoritas pada dasarnya yakin Pak Jokowi tidak memalsukan ijazah. Tetapi ada 19-an persen masyarakat yang percaya Pak Jokowi memalsukan ijazah," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi pada Selasa, 27 Mei 2025.  

Menariknya, hasil survei juga menunjukkan perbedaan persepsi berdasarkan afiliasi partai politik. Di kalangan pendukung Partai Gerindra, 78,8 persen tidak percaya bahwa Jokowi memalsukan ijazah. 

Namun, di kalangan pendukung PDI Perjuangan – partai asal Jokowi – justru terdapat 25,6 persen yang menyatakan percaya terhadap tuduhan tersebut. Selebihnya, 61,1 persen pendukung PDIP tidak percaya Jokowi palsukan ijazah.

Sementara dari basis pemilih pada Pilpres 2024 lalu (dengan tiga pasangan calon), pendukung Anies-Muhaimin paling banyak percaya bahwa ijazah Jokowi palsu sebanyak 40,2 persen. Disusul Ganjar-Mahfud sebanyak 20,6 persen, dan Prabowo-Gibran 15,2 persen. 

“Meskipun sebagian besar pendukung Mas Anies 50,9 persen percaya Pak Jokowi ijazahnya asli, tapi 40 persen pemilih Anies tidak percaya ijazah Pak Jokowi asli jauh lebih tinggi dibanding tingkat kepercayaan pemilih Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud mengenai keaslian ijazah Pak Jokowi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Maka dari itu, Handoko berharap semua pihak yang meragukan keaslian ijazah Jokowi sebelumnya dapat meyakini bahwa apa yang diperdebatkan soal ijazah palsu tidak terbukti. Dengan demikian, ia meminta para pelapor kasus ini dapat mempertanggungjawabkan laporannya tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |