Respons Malaysia Setelah FIFA Tolak Banding Skandal Naturalisasi

• 

• Bola

Selasa, 4 November 2025 - 11:05 WIB

VIVA – Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) memastikan tidak tinggal diam usai banding mereka terhadap sanksi FIFA ditolak mentah-mentah. FAM menegaskan bakal membawa kasus dugaan pemalsuan dokumen pemain naturalisasi ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Presiden FAM, Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah lanjutan dengan meminta penjelasan resmi dari Komite Banding FIFA terkait keputusan yang keluar pada Senin (3 November 2025).

“Ini pertama kalinya FAM menghadapi situasi seperti ini, dan pengacara serta manajemen kami cukup terkejut dengan keputusan tersebut,” ujar Yusoff.

Meski begitu, Yusoff menegaskan, FAM tidak akan menyerah. “FAM akan terus memperjuangkan hak para pemain dan kepentingan sepak bola Malaysia di level internasional,” tegasnya.

Sebelumnya, FIFA secara resmi menolak banding FAM atas kasus tujuh pemain naturalisasi yang diduga menggunakan dokumen palsu.

“Setelah menganalisis pengajuan banding dan melakukan sidang, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding tersebut,” tulis pernyataan resmi FIFA.

Dengan keputusan itu, hukuman untuk FAM dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia tetap berlaku tanpa perubahan.

Tujuh pemain yang dijatuhi sanksi oleh FIFA antara lain Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, Hector Alejandro Hevel Serrano

Mereka dihukum larangan bermain selama 12 bulan serta denda sebesar 2.000 CHF (sekitar Rp41,8 juta) per pemain.

Sementara itu, FAM juga diganjar denda berat sebesar 350 ribu CHF (sekitar Rp7,3 miliar) karena dianggap melanggar prosedur naturalisasi yang berlaku di bawah regulasi FIFA.

Meski keputusan FIFA sudah final di level federasi, FAM masih punya peluang terakhir. FIFA memberikan waktu 21 hari bagi FAM untuk mengajukan banding ke CAS (Court of Arbitration for Sport), sejak tanggal keputusan diumumkan.

Langkah ini menjadi satu-satunya harapan FAM untuk meringankan hukuman dan memulihkan nama baik sepak bola Malaysia yang kini tengah disorot dunia.