Riset soal Tokoh Terkorup Dunia Dinilai Tak Berdasar, OCCRP Didesak Minta Maaf

2 days ago 4

Rabu, 1 Januari 2025 - 21:26 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar meminta Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memberikan klarifikasinya dan meminta maaf serta memulihkan nama baik Joko Widodo usai memasukan presiden ke 7 Republik Indonesia tersebut dalam jajaran tokoh terkorup dunia tahun 2024 versi mereka. 

Semar menilai riset yang dilakukan oleh OCCRP tersebut tidak memiliki metodologi yang jelas sebagaimana seharusnya, sehingga hasilnyapun tidak dapat dipertanggung jawabkan dan hanya membangun framing jahat untuk menjatuhkan nama baik orang tertentu termasuk Joko Widodo.

"Metodologi riset yang mereka gunakan apa, jika hanya jajak pendapat tidak bisa menjadi metode seseorang dapat di justifikasi sebagai koruptor, kami menduga mitra OCCRP di Indonesia yang memberikan suaranya dalam jajak pendapat tersebut seperti NGO dan sebagainya yang memang para pembenci jokowi yang hanya bermaksud jahat," kata Semar dalam keterangannya, Rabu, 1 Januari 2025.

Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar

Ia meminta klarifikasi dari OCCRP yang telah dengan sengaja melakukan framing dan tuduhan terhadap Jokowi dengan dalih hasil riset tersebut. Padahal, kata Semar, riset tersebut sesungguhnya tidak memiliki bukti dan landasan apapun untuk dapat menyatakan seseorang itu terkorup. 

"Rampai Nusantara meminta klarifikasi OCCRP yang telah menuding Jokowi  tanpa dasar yang kuat dan semestinya, meminta OCCRP segera minta maaf dan memulihkan nama baik Jokowi," tambah Semar yang juga eks aktivis 98.

Semar juga menduga OCCRP mendapat sokongan dari lawan politik Jokowi di dalam negeri yang gerah dengan capaian dan prestasinya dengan memberikan data dan informasi salah. 

"Ini bisa saja salah satu upaya framing jahat kekuatan politik dalam negeri, para barisan sakit hati yang belum bisa move on atas prestasi dan capaian pak Jokowi dengan memberikan masukan pendapat kepada OCCRP yang tidak sesuai dengan realitasnya, terlihat sistematis ya serangan terhadap Pak Jokowi dan sekarang ini gunakan tangan lembaga asing agar publik dapat terpengaruh padahal ini sangat lah tidak benar," ujarnya. 

Lebih lanjut, Semar membandingkan dengan kecintaan masyarakat terhadap Jokowi yang dinilai telah memimpin negara dengan banyak prestasi dan langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali wilayah timur. 

"Pak Jokowi sangat dihargai dan disayang masyarakat Indonesia sampai saat ini atas segudang prestasinya selama menjadi presiden. Karena itu jangan menghalalkan segala cara untuk merusak nama baiknya hanya untuk kepentingan politik tertentu," imbuh Semar. 

Jokowi di Desa Peron, Lembangan Kabupaten Kendal Jawa Tengah

Ia berharap masyarakat Indonesia tidak terpengaruh dengan isu liar yang dibangun oleh pihak manapun untuk mendiskreditkan Jokowi. 

⁠"Berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan framing jahat yg berkali-kali coba dibangun untuk mendiskreditkan Jokowi dan keluarga karena faktanya banyak jasa besar Jokowi serta kontribusi untuk bangsa dan rakyat Indonesia," pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya

"Ini bisa saja salah satu upaya framing jahat kekuatan politik dalam negeri, para barisan sakit hati yang belum bisa move on atas prestasi dan capaian pak Jokowi dengan memberikan masukan pendapat kepada OCCRP yang tidak sesuai dengan realitasnya, terlihat sistematis ya serangan terhadap Pak Jokowi dan sekarang ini gunakan tangan lembaga asing agar publik dapat terpengaruh padahal ini sangat lah tidak benar," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |