Jakarta, VIVA – Komisi IV DPR RI mengapresiasi capaian strategis sektor pangan pada tahun pertama Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto periode 2024-2029.
Berbagai indikator menunjukkan peningkatan signifikan pada produksi, kesejahteraan petani, stabilitas pasokan, hingga reformasi tata kelola pangan nasional.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mengatakan capaian ini merupakan hasil konsistensi kebijakan pemerintah yang sejak Oktober 2024 menetapkan swasembada pangan, khususnya beras, jagung, dan komoditas strategis sebagai prioritas nasional.
“Pemerintahan tahun pertama Bapak Presiden Prabowo Subianto sejak dilantik 20 Oktober 2024, telah memperlihatkan keseriusannya dalam bidang swasembada pangan. Kita mengapresiasi banyak langkah yang telah dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo,” kata Titiek Soeharto dalam keterangannya, Jumat, 14 November 2025.
Titiek mencermati data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa pemerintah akan berhasil menghentikan impor beras sepenuhnya pada 2025. Menurut dia, upaya ini sebuah pencapaian penting mengingat pada 2023–2024 impor beras kumulatif mencapai lebih dari 7,5 juta ton.
“Langkah ini memberikan dampak ekonomi, sosial, ketahanan nasional, serta lingkungan yang terukur dan signifikan,” jelas Politisi Partai Gerindra ini.
Berdasarkan laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,15 juta ton atau 13,54 persen dibandingkan 2024.
“Pencapaian ini merupakan buah dari gotong royong petani serta keberpihakan kebijakan pemerintah pada sektor pangan melalui penyediaan sarana, akses teknologi, dan perbaikan manajemen produksi,” imbuhnya.
Indikator kesejahteraan petani juga menunjukkan peningkatan signifikan. Nilai Tukar Petani (NTP) pangan mencapai 124,36, melampaui target pemerintah sebesar 110. Ketua Komisi 4 menilai angka ini sebagai bukti bahwa kebijakan negara memberikan ruang ekonomi lebih baik bagi petani, serta mendorong mereka semakin produktif dan kompetitif.
Selain itu, Titiek Soeharto juga mengapresiasi keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas stok pangan nasional.
“Ketahanan stok ini menjadi penopang utama stabilitas nasional, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan krisis pangan global,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman menilai reformasi distribusi pupuk yang dilakukan pemerintah sebagai langkah strategis. Simplifikasi alur distribusi disertai penurunan harga pupuk sebesar 20% telah menekan biaya produksi petani dan memperkuat arah pembangunan pertanian berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya
“Pemerintah menunjukkan keberpihakan yang konsisten kepada petani kecil dan menengah,” kata Alex Indra.

4 weeks ago
4









