Jakarta, VIVA – Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) turut memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu bukti nyatanya adalah, Ipemi konsisten mendorong kewirausahaan sosial.
Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil bersama Sekretaris Jenderal Nurwahidah Saleh dan jajaran Pengurus Ipemi bersilaturahmi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan istri, Fatma Saifullah Yusuf, beserta jajaran Kementerian Sosial (Kemensos), di Gedung Kemensos, Jakarta, Jumat, 11 Juli 2025. Adapun kehadiran Ingrid dan jajarannya untuk memantapkan kolaborasi yang telah berlangsung cukup lama.
"Kami berdiskusi dengan Gus Ipul dan Ibu Fatma beserta jajaran Kemensos mengenai kelanjutan sinergi yang telah terjalin sejak tahun 2016," tuturnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 12 Juli 2025.
Ingrid Kansil kembali terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) periode 2025-2030 secara aklamasi [Humas Ipemi]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Ingrid menegaskan, sejak berdiri, Ipemi konsisten mendorong kewirausahaan sosial yang tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan sosial. Sebab, Ingrid meyakini bahwa kewirausahaan sosial memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Instrumennya dengan mendorong kreativitas, inovasi, dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Tidak sampai di situ, Ingrid menyebut kewirausahaan sosial turut andil dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Eksistensinya terbukti menahan laju ketimpangan ekonomi.
"Kewirausahaan sosial juga berkontribusi pada pembangunan sosial melalui peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan modal sosial," ujar anggota DPR periode 2009-2014 ini.
Gayung bersambut, ternyata hal ini sejalan dengan upaya Kemensos dalam memberdayakan masyarakat. Di antaranya dengan model kolaborasi pemberdayaan model off taker yang saat ini dijalankan.
Ipemi akan terus mendorong penguatan ekonomi nasional, melalui peningkatan lapangan kerja, kewirausahaan. Serta terus membentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas, dan meningkatkan peran perempuan.
"InsyaAllah, ke depan kolaborasi ini juga dilakukan bersama Ipemi dalam upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat grassroot, khususnya kaum perempuan dan disabilitas yang lebih produktif dan berdaya," kata Ingrid.
Langkah ini sesuai dengan Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Khususnya pada poin ketiga: Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas dan Pengembangan Kewirausahaan, maupun poin keempat: Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kesetaraan Gender.
Misi keempat menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap teknologi. Pemerintah juga mendorong kesetaraan gender dengan meningkatkan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas dalam berbagai sektor pembangunan.
Halaman Selanjutnya
Gayung bersambut, ternyata hal ini sejalan dengan upaya Kemensos dalam memberdayakan masyarakat. Di antaranya dengan model kolaborasi pemberdayaan model off taker yang saat ini dijalankan.