Bogor, VIVA – Kementerian Keuangan melalui Plt. Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Sudarto mengatakan, saat ini pihaknya tengah merombak kebijakan soal beasiswa 2026, supaya bisa lebih berdampak dan sinergis dalam mendukung program prioritas pemerintah.
Dia menargetkan, rancangan transformasi beasiswa LPDP 2026 yang digeber bersama kementerian lain, seperti misalnya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta Kementerian Agama (Kemenag) ini akan bisa rampung di akhir Oktober 2025.
"Kami saat ini sedang me-review skema beasiswa LPDP, supaya bisa lebih berdampak dalam mendukung program prioritas pembangunan. Mudah-mudahan akhir bulan ini konsepnya sudah final," kata Sudarto dalam Media Gathering 'Kupas Tuntas APBN 2026' di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 9 Oktober 2025.
Plt. Dirut LPDP, Sudarto
Photo :
- [Mohammad Yudha Prasetya]
Dia pun membeberkan tiga aspek tujuan yang dikedepankan pihaknya dalam transformasi beasiswa LPDP ini. Antara lain yakni guna mendorong akselerasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul dan industri strategis masa depan; mendayagunakan sumber daya dalam negeri; serta mendayagunakan talenta atau alumni LPDP.
Dalam upaya mendorong akselerasi pengembangan SDM unggul dan industri strategis, Sudarto mengaku akan menggeber beragam perubahan bentuk skema beasiswa. Mulai dari fokus beasiswa untuk sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) serta Non-STEM with STEM Adjective, guna mendukung 8 industri prioritas nasional yang mencakup sektor pangan, energi, maritim, kesehatan, digitalisasi, pertahanan, hilirisasi, dan manufaktur maju.
Nantinya juga akan ditetapkan prioritas Program Studi dan Universitas kelas dunia sesuai dengan kepentingan nasional, termasuk melalui program Joint/Dual/Double Degree Prioritas (Co-Funding). Sudarto berharap, hal itu akan dapat meningkatkan kapasitas penerima manfaat, seiring upaya pengalokasian beasiswa yang juga akan dilakukan secara tematik sesuai kebutuhan industri prioritas nasional.
Kemudian juga untuk menyinergikan lulusan LPDP dalam dan luar negeri, sehingga sesuai dengan kebutuhan stakeholder industri. Fokusnya yakni pada aspek pengembangan keahlian prioritas untuk mencetak pemimpin nasional, termasuk melalui program Non-Degree.
"Lalu ada pula sinergi pengelolaan beasiswa mulai dari sosialisasi, seleksi, pembekalan, pelayanan, dan pengelolaan alumni. Tujuannya demi memaksimalkan kontribusi alumni pada sektor industri strategis, sehingga berkontribusi secara optimal pada peningkatan PDB," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Sementara untuk aspek kedua, yakni mendayagunakan sumber daya dalam negeri, Sudarto menegaskan bahwa pihaknya akan memfokuskan beasiswa dalam negeri untuk bidang-bidang yang sudah dikuasai oleh universitas dalam negeri, termasuk program Joint/Dual/Double Degree dengan universitas kelas dunia.

3 weeks ago
13









