Surat Utang Negara Diminati, Sri Mulyani Sebut Investor Masih Percaya Pemerintah

2 hours ago 1

Rabu, 19 Maret 2025 - 08:07 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim, investor baik dalam negeri dan asing masih percaya terhadap pemerintahan dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satunya tercermin dari Surat Utang Negara (SUN).

Sri Mulyani mengatakan, pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia terjaga stabil di tengah ketidakpastian global. Tercatat pada periode 1-17 Maret 2025, penerimaan bruto perpajakan tumbuh positif 6,6 persen, lebih baik dari pertumbuhan penerimaan bruto di periode 1-17 Maret 2024.

Dia menyebut, postur APBN tetap dijaga pada defisit sebesar 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sesuai Undang-Undang No. 62/2024. Pembiayaan APBN salah satunya dilakukan melalui SUN.

“Pemerintah melaksanakan lelang rutin SUN setiap Selasa. Di tengah dinamika pasar saham, kinerja lelang SUN menunjukkan hasil sangat baik," ujar Sri Mulyani lewat Instagramnya @smindrawati dikutip Rabu, 19 Maret 2025.

Bendahara Negara ini menjelaskan, untuk penawaran yang masuk (incoming bid) sebesar Rp 61,75 triliun atau 2,38 kali target indikatif yang sebesar Rp 26 triliun.

Untuk incoming bid dari investor asing mencapai Rp 13,95 triliun atau 22,59 persen. Penawaran yang dimenangkan awarded bid adalah sebesar Rp 28 triliun, dan awarded bid dari investor asing mencapai Rp 5,33 triliun 19,04 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Kemudian imbal hasil (yield) berhasil dicapai pada tingkat yang sama dengan secondary market atau tidak perlu diberi premium/tambahan imbal hasil untuk menarik investor.

"Spread SUN 10 Tahun terhadap US Treasury (UST) tenor setara cukup rendah, yaitu sebesar 267 bps, jauh lebih rendah dibandingkan negara peers seperti Mexico, Afrika Selatan, dan Brasil," jelasnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dengan hal tersebut, Sri Mulyani menilai bahwa kepercayaan investor terhadap pemerintah dan pengelolaan APBN masih tetap kuat. Kemenkeu pun jelasnya berkomitmen untuk terus mengelola APBN secara prudent dan kredit.

"Berbagai indikator ini menggambarkan kepercayaan investor (dalam negeri dan asing) kepada Pemerintah maupun pengelolaan APBN masih kuat. @kemenkeuri berkomitmen akan terus mengelola APBN secara prudent dan kredibel untuk mendukung tujuan pembangunan serta menjaga kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi," tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Kemudian imbal hasil (yield) berhasil dicapai pada tingkat yang sama dengan secondary market atau tidak perlu diberi premium/tambahan imbal hasil untuk menarik investor.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |