Medan, VIVA – Heboh di media sosial video seorang remaja terkapar dengan kondisi tertancap parang di punggungnya. Kondisi itu terjadi di Jalan Halat, Kota Medan, Selasa subuh, 18 Maret 2025, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Ya Allah, gak ada gunanya kalian (tawuran) di hari baik bulan baik, kalau kalian mau kayak gini ke Israel kalian!" teriak seorang ibu dengan nada keras di video yang viral tersebut dikutip pada Rabu, 19 maret 2025.
Menerima laporan terjadi tawuran, Polsek Medan Area turun melakukan pembubaran aksi tawuran yang diduga dilakukan geng motor. Imbas tawuran konyol itu, ada korban yang mesti dievakuasi ke rumah sakit.
Ilustrasi lokasi kejadian.
Photo :
- VIVAnews/ Zahrul Darmawan.
Kondisi korban pun mengenaskan karena bagian punggungnya tertancap senjata tajam atau sajam jenis parang.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan mengatakan remaja yang tertancap parang tersebut berinisial DW. Korban DW tergabung dalam Geng Lamada.
"Korban dan teman-temannya tergabung dalam Geng Lamada terlibat tawuran dengan kelompok remaja lainnya yakni geng Brader Hut di lokasi kejadian," kata Poltak.
Poltak menjelaskan dua kelompok tersebut berkomunikasi melalui pesan WhatsApp untuk janjian bentrok di Jalan Halat, Kota Medan. Warga sekitar yang resah melihat tawuran dua geng motor itu langsung melakukan pembubaran.
"Mereka dikejar dan (dilempar dengan batu) oleh warga setempat hingga mereka hilang kendali sehingga mengakibatkan terjatuh di jalan raya tepatnya di Jalan Halat," jelas Poltak.
Kata Poltak, aksi warga yang membubarkan dan melempari dengan batu membuat dua geng motor panik lalu berhamburan melarikan diri.
Korban saat insiden yang berboncengan sepeda motor bareng temannya malah bernasib apes. DW terjatuh lalu tertancap parang di bagian punggungnya. "Dan sajam yang dipegang tersebut tertancap di badan (di bagian punggungnya)," jelas Poltak.
Polisi mengatakan dari aksi tawuran itu, polisi sudah mengamankan sejumlah remaja yakni DS, F dan R. "Sedangkan korban masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Poltak.
Halaman Selanjutnya
Poltak menjelaskan dua kelompok tersebut berkomunikasi melalui pesan WhatsApp untuk janjian bentrok di Jalan Halat, Kota Medan. Warga sekitar yang resah melihat tawuran dua geng motor itu langsung melakukan pembubaran.