Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk Akan Dituntut Hukuman Mati, Regu Penembak Disiapkan

4 hours ago 3

Rabu, 17 September 2025 - 09:25 WIB

Utah, VIVA – Jaksa pada Negara Bagian Utah, Amerika Serikat, mengatakan pada hari Selasa, 16 September 2025, bahwa mereka akan menuntut hukuman mati bagi tersangka pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk. Jaksa juga mengungkapkan bukti-bukti termasuk dugaan pesan teks yang berisi pengakuan tersangka.

Tyler Robinson, 22 tahun, didakwa melepaskan satu tembakan senapan dari sarang penembak jitu di atap gedung yang menewaskan pendiri Turning Point USA berusia 31 tahun, Charlie Kirk dalam sebuah acara di kampus Universitas Utah Valley Rabu pekan lalu.  

Jaksa juga mengungkapkan bukti-bukti termasuk dugaan pesan teks yang berisi pengakuan tersangka membunuh Kirk atas dasar kebencian. "Saya sudah muak dengan kebenciannya," ujar Robinson kepada teman sekamarnya, menurut transkrip pengadilan yang diajukan jaksa.

Aktivis konservatif AS Charlie Kirk tewas ditembak di leher

Jaksa Wilayah Utah County, Jeffrey Gray, mengumumkan tujuh dakwaan, termasuk pembunuhan berat, menghalangi keadilan karena menghilangkan barang bukti, dan manipulasi saksi.

Ia mengatakan keputusan untuk menjatuhkan hukuman mati dibuat "secara independen, semata-mata berdasarkan bukti yang tersedia, keadaan, dan sifat kejahatan".

"Mereka akan mendakwanya untuk pembunuhan tingkat pertama. Dan secara hukum masih terlalu dini untuk mengatakannya, tapi saya rasa Gubernur telah mengatakannya, mereka ingin memberikan hukuman mati, yang benar-benar masih berlaku di Utah," kata Jaksa Agung AS Pam Bondi dilansir Fox News, Rabu, 17 September 2025.

Bondi juga mengemukakan bahwa Utah hingga kini masih memiliki regu tembak untuk pelaksanaan hukuman mati. Menurut Bondi, dakwaan tersebut akan diajukan paling lambat akhir pekan ini.

Di saat yang sama, Departemen Kehakiman AS dapat mengajukan tuntutan federal terhadap pembunuh Kirk jika dianggap perlu untuk meminta pertanggungjawaban penuhnya.

Pembunuhan Berencana

Sementara itu, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan tersangka telah mengaku kejahatannya melalui pernyataan tertulis dan sebelumnya menyatakan niatnya untuk melakukan kejahatan tersebut.

Dokumen pengadilan menunjukkan pelaku meninggalkan catatan di bawah papan ketiknya: "Saya berkesempatan untuk menghabisi Charlie Kirk dan saya akan melakukannya." Ketika dikonfrontasi oleh teman sekamarnya, Robinson menjawab: "Saya, maaf."

Ia diduga memberi tahu teman sekamarnya bahwa ia telah merencanakan serangan itu selama lebih dari seminggu, berharap ia mengambil senapan itu setelahnya, dan meminta agar pesan teks dihapus. DNA kemudian ditemukan pada pelatuk senjata yang diduga sebagai senjata pembunuh yang ditemui di tempat kejadian perkara.

Robinson menyerahkan diri setelah orang tuanya mengenalinya dalam gambar pria bersenjata dan membujuknya untuk bertemu dengan seorang deputi sheriff yang sudah pensiun.

Jaksa penuntut mengatakan ia mengatakan kepada teman sekamarnya sebelum menyerahkan diri: "Saya jauh lebih mengkhawatirkanmu," mendesak agar polisi diam. Teman sekamar pelaku -- yang tidak disebutkan identitasnya, bersikap kooperatif.

Pendukung Trump, politisi konservatif, dan aktivis Charlie Kirk, tewas tertembak pada 10 September dalam sebuah acara massal di Universitas Utah Valley. Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. 

Halaman Selanjutnya

Pembunuhan Berencana

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |