Jakarta, VIVA - Saat sejumlah pengemudi ojek online (ojol) bersiap turun ke jalan dalam aksi hari ini, para driver di berbagai daerah justru memilih jalan berbeda.
Mereka sepakat tidak ikut serta dalam aksi, dan lebih memilih tetap kerja cari orderan demi memenuhi kebutuhan keluarga dan menjaga stabilitas masyarakat. Di Bekasi Raya, baik Kota maupun Kabupaten, para driver menolak terlibat dalam aksi.
Sekretaris Jenderal Koalisi Ojek Daring Nasional (KODAN) Bekasi Raya, Handriko atau Koko, menegaskan bahwa sikap ini adalah bentuk tanggung jawab pengemudi terhadap masyarakat.
“Driver Bekasi tetap on bid, tidak ada yang ikut aksi. Kami lebih memilih menjaga situasi agar tetap stabil,” kata dia kepada wartawan, Rabu, 17 September 2025.
Menurutnya, langkah tersebut diambil usai melihat dampak negatif dari gelombang unjuk rasa sebelumnya. “Kami ingin ikut menciptakan rasa aman dan kondusif di tengah masyarakat. Itu lebih penting daripada ikut-ikutan turun ke jalan,” katanya.
Dukungan terhadap sikap tidak demo juga datang dari Solo Raya. Asosiasi Gabungan Aksi Driver Roda Dua (Garda) Soloraya menegaskan tak ikut aksi nasional. Juru bicara Garda Soloraya, Djoko Saryanto, mengatakan mereka tidak ingin gerakan driver ojol ditunggangi kepentingan politik.
“Kami cooling down, tidak terprovokasi, tidak terbawa arus. Kami lebih fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, bukan demo yang rawan ditunggangi,” ucap Djoko.
Garda Soloraya kini memilih fokus pada dorongan lahirnya Undang-Undang Transportasi Online dan penetapan tarif yang lebih adil. Sikap serupa datang dari Banten. Michael, perwakilan komunitas Unit Reaksi Cepat (URC), mengatakan mayoritas driver menolak ikut aksi.
“Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Ojol yang asli lebih pilih cari order,” kata Michael.
Michael megatakan bahwa layanan tidak akan terganggu meski ada aksi di Jakarta. Ia juga mengingatkan agar nama almarhum ojol Affan Kurniawan tidak dipolitisasi.
"Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan," ucapnya.
Diketahui, sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, pihaknya akan menggelar demonstrasi ojol pada tanggal 17 September 2025. Yakni dengan tuntutan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi, yang bertepatan pada Peringatan Hari Perhubungan Nasional.
Halaman Selanjutnya
“Kami cooling down, tidak terprovokasi, tidak terbawa arus. Kami lebih fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, bukan demo yang rawan ditunggangi,” ucap Djoko.