BI Rate Turun Jadi 4,75 Persen, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025

3 hours ago 3

Rabu, 17 September 2025 - 14:53 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) kembali mengambil langkah signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam beberapa bulan terakhir, dinamika ekonomi global dan domestik menjadi perhatian utama otoritas moneter, terutama terkait tren inflasi, pertumbuhan kredit, dan perkembangan harga komoditas. 

Langkah ini diambil di tengah upaya menjaga stabilitas ekonomi agar tetap kondusif bagi pelaku usaha dan masyarakat luas.

Berdasarkan asesmen mengenai perkembangan, prospek, dan berbagai indikator global nasional, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 16 dan 17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis point menjadi 4,75 persen. 

Kemudian, bunga deposit facility turun sebesar 50 basis point menjadi 3,75 persen, dan bunga lending facility turun sebesar 25 basis point menjadi 5,50 persen. Keputusan ini diumumkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan menjadi langkah terbaru BI untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik.

“Keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya pertilaan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen,” ungkap Perry Warjiyo dalam pernyataannya, Rabu, 17 September 2025.

Langkah penurunan suku bunga ini menandai kelanjutan dari tren pelonggaran moneter yang telah dilakukan BI sepanjang tahun 2025. 

Sebelumnya, pada RDG BI terakhir pada 15-16 Juli 2025, BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,00 persen, dengan bunga deposit facility turun menjadi 4,25 persen dan bunga lending facility turun menjadi 5,75 persen. 

Secara total, BI telah melakukan empat kali pemangkasan suku bunga sejak awal tahun, yakni pada Januari, Mei, Juli, dan Agustus, dari posisi 6,00 persen di Desember 2024 menjadi 5,00 persen sebelum keputusan terbaru ini.

Penurunan suku bunga secara bertahap ini diharapkan dapat mendorong kredit perbankan lebih ekspansif, menurunkan biaya pembiayaan bagi sektor riil, dan menjaga konsumsi domestik tetap stabil. 

Dengan BI Rate yang kini berada di level 4,75 persen, para pelaku ekonomi diharapkan dapat memanfaatkan suku bunga rendah ini untuk mendukung investasi dan ekspansi bisnis. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi BI untuk menjaga inflasi tetap rendah, di kisaran target 2,5 persen plus minus 1 persen, sambil mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan hingga 2026.

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya, pada RDG BI terakhir pada 15-16 Juli 2025, BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,00 persen, dengan bunga deposit facility turun menjadi 4,25 persen dan bunga lending facility turun menjadi 5,75 persen. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |