Jakarta, VIVA – Menjelang aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol) yang direncanakan berlangsung hari ini, Rabu (17/9/2025) suasana di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, masih terlihat sepi. Hingga saat ini belum tampak tanda-tanda kedatangan massa aksi yang disebut bakal berjumlah ribuan orang.
Dari pantauan lapangan, hanya satu unit kendaraan milik Ditlantas Polda Metro Jaya yang terparkir tepat di depan gerbang utama kompleks parlemen. Sementara itu, sejumlah awak media sudah mulai berkumpul untuk meliput jalannya demonstrasi.
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto yang berada di depan Gedung DPR RI juga masih lancar. Kendaraan yang melintas bisa bergerak tanpa hambatan berarti.
Perwakilan driver ojol, Raden Igun Wicaksono dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (sumber: tangkapan layar YouTube TV Parlemen)
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Sebelumnya, beredar informasi bahwa sekitar 2.000 driver ojol akan bergabung dalam aksi yang digagas oleh Garda Indonesia. Demonstrasi ini rencananya digelar di tiga titik berbeda, yaitu Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan berakhir di depan DPR RI.
"Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia bersama gabungan aliansi, komunitas-komunitas ojek online, mahasiswa dari BEM UI dan aliansi-aliansi mahasiswa lainnya akan melakukan aksi unjuk rasa akbar dimulai dari Kementerian Perhubungan lalu ke Istana Presiden dan berakhir aksi unjuk rasa di DPR RI," kata Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono melalui keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).
Aksi ini digelar bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional. Dalam aksinya nanti, massa akan menuntut Presiden Prabowo untuk mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi.
Menurut Igun, di bawah kepemimpinan Dudy, Kementerian Perhubungan justru mengalami kemunduran. Ia menilai pemerintah lebih berpihak kepada aplikator dibandingkan mitra pengemudi.
Ia bahkan menuding Kementerian Perhubungan kini sudah dikendalikan oleh perusahaan aplikasi. Karena itu, aksi yang diberi nama Aksi 179 ini disebut akan melibatkan ribuan massa dari berbagai komunitas ojol.
Berikut beberapa tuntun aksi ojol besok.
1. Memasukkan RUU Transportasi Online ke dalam Prolegnas 2025-2026.
2. Menetapkan potongan aplikator maksimal 10% sebagai harga mati.
3. Menerapkan regulasi tarif antar barang dan makanan.
4. Melakukan audit investigatif terhadap potongan 5% yang diambil aplikator.
5. Menghapus sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar.
6. Mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
7. Kapolri mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025
(Aldi Herlanda/tvOnenews/Jakarta)
Halaman Selanjutnya
Menurut Igun, di bawah kepemimpinan Dudy, Kementerian Perhubungan justru mengalami kemunduran. Ia menilai pemerintah lebih berpihak kepada aplikator dibandingkan mitra pengemudi.