Selasa, 11 Februari 2025 - 23:09 WIB
Jakarta, VIVA – Siapa sangka bahwa kulit nanas, yang kerap dianggap sebagai limbah, ternyata memiliki nilai tambah yang luar biasa? Inovasi dalam bidang keberlanjutan terus berkembang, dan salah satu contoh terbaiknya adalah pemanfaatan kulit nanas sebagai bahan baku produk bermanfaat.
Hal ini dibuktikan oleh Tim Re-Viva, pemenang Battle of Minds 2024, yang berhasil menciptakan minuman gel probiotik dari kulit nanas daur ulang. Scroll lebih lanjut ya.
Kulit nanas mengandung serat dan enzim bromelain yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Selain itu, kulit nanas juga kaya akan senyawa aktif yang dapat dimanfaatkan dalam industri pangan, kosmetik, hingga farmasi. Namun, selama ini limbah kulit nanas sering kali terbuang begitu saja tanpa pemanfaatan yang optimal. Berkat inovasi dan riset yang tepat, potensi dari bahan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang lebih bermanfaat.
Tim Re-Viva, yang terdiri dari Daffa Muhammad Zidan, Annisa Saptayulia Belvanugraha, dan Ailsa Numa Adi Lukita, menciptakan produk bernama Pachello, minuman gel tepache yang mengandung probiotik dan bahan aktif dari kulit nanas. Produk ini hadir dalam empat varian rasa yang diformulasikan untuk meningkatkan kesehatan usus, kualitas tidur, kesehatan kulit, dan performa fisik sebelum berolahraga.
Berkat inovasi ini, mereka berhasil meraih juara global Battle of Minds 2024 dan mendapatkan dana investasi sebesar 50 ribu GBP atau sekitar Rp1 miliar untuk mengembangkan produknya lebih lanjut.
Keberhasilan Tim Re-Viva membuktikan bahwa limbah organik seperti kulit nanas dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika diolah dengan tepat. Selain digunakan dalam produk pangan seperti minuman probiotik, kulit nanas juga dapat diolah menjadi pupuk organik, bahan baku bioplastik, serta tekstil ramah lingkungan. Inovasi semacam ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan dan industri.
Presiden Direktur BAT Indonesia, William Lumentut, menyampaikan bahwa keberhasilan Tim Re-Viva merupakan pencapaian luar biasa bagi inovator muda Indonesia.
“Kemenangan Tim Re-Viva ini tentu saja membanggakan bagi kami. Ini merupakan kemenangan kedua bagi perwakilan Indonesia sebagai juara pertama, setelah sebelumnya meraih posisi teratas pada tahun 2021 dan juara ketiga pada tahun 2023. Prestasi ini semakin membuktikan bahwa sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing di tingkat global. Saya berharap Battle of Minds dapat terus menjadi wadah bagi para inovator muda untuk berkarya dan menciptakan dampak nyata bagi masyarakat serta industri,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Source : vstory