VIVA – Indonesia kembali menorehkan langkah penting di kancah internasional. Tiga Puteri Indonesia siap membawa semangat kebanggaan nasional melalui ajang kecantikan dunia yang akan digelar di Jepang dan Vietnam pada akhir tahun ini. Mereka tak sekadar tampil mewakili kecantikan perempuan Indonesia, tetapi juga mengusung misi budaya, pendidikan, dan keberlanjutan yang menjadi cerminan nilai luhur bangsa.
Ketiga delegasi tersebut adalah Melliza Xaviera Putri (Puteri Indonesia Lingkungan 2025) yang akan berlaga di Miss International 2025 di Jepang, Salma Ranggita (Puteri Indonesia Pariwisata 2025) yang siap tampil di Miss Cosmo 2025 di Vietnam, dan Rinanda Aprillya Maharani (Puteri Indonesia Pendidikan 2025) yang akan berkompetisi di Miss Charm 2025 juga di Vietnam. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
![]()
Mereka diperkenalkan secara resmi dalam konferensi pers bertajuk “Puteri Indonesia Goes to International 2025”, hasil kolaborasi Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan PT Mustika Ratu Tbk. Dalam kesempatan itu, mereka tampil memukau mengenakan national costume bertema budaya dan alam Indonesia yang penuh makna.
Melliza, misalnya, mengenakan busana bertajuk “Majesty of the Deep: The Soul of Raja Ampat” rancangan Davinmoe x Afannil. Kostum ini menggambarkan keindahan bawah laut Raja Ampat sebagai simbol jiwa gigih dan anggun. Ia juga menegaskan misinya di ajang internasional.
“Saya ingin dunia melihat kecantikan Indonesia tidak hanya dari penampilan, tetapi dari karakter, kepedulian, dan kontribusi kami,” ungkap Melliza di Jakarta pada Rabu, 5 November 2025.
Sementara itu, Salma tampil gagah dengan “Lakian Sang Tedong – The Sacred Power of the Buffalo” karya Inggi Kendran, yang terinspirasi dari budaya Toraja. Ia menyoroti bagaimana Indonesia bisa dikenal lewat lebih dari sekadar keindahan alam.
“Indonesia mungkin dikenal karena pariwisata dan budayanya, tetapi negeri ini lebih dari itu. Ada banyak potensi luar biasa dari para pemuda Indonesia, dan itulah kebanggaan yang ingin saya tunjukkan di panggung internasional,” ujarnya.
Sedangkan Rinanda, yang lahir dan besar di Kalimantan Timur, mempersembahkan busana “The Ancestral Pulse of Kakaban” rancangan Fhanany Ivan. Kostum ini menggambarkan keindahan Danau Kakaban dan ubur-ubur tanpa sengat yang menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam.
Halaman Selanjutnya
“Saya percaya bahwa Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki potensi dan kekayaan yang luar biasa, dan seluruh dunia harus tahu bahwa Indonesia lebih dari sekadar negara,” kata Rinanda.

4 hours ago
1









