Total Utang Pinjol Warga RI Capai Rp 87,61 Triliun Per Agustus 2025, Simak Datanya

3 weeks ago 10

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:30 WIB

Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), Agusman melaporkan, nominal outstanding pembiayaan peer-to-peer (P2P) lending alias pinjaman daring (pindar) atau pinjol, tercatat mencapai sebesar Rp 87,61 triliun per Agustus 2025.

Hal itu disampaikannya dalam telekonferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) September 2025, yang telah digelar OJK pada tanggal 1 Oktober 2025.

Agusman menjelaskan, total jumlah itu tercatat meningkat 21,62 persen secara year-on-year (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 35,62 triliun.

"Outstanding pembiayaan pada industri pinjaman daring pada Agustus 2025, tercatat tumbuh 21,62 persen secara year-on-year, dengan nominal mencapai sebesar Rp 87,61 triliun," kata Agusman dalam telekonferensi RDKB September 2025, Kamis, 9 Oktober 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dia menambahkan, total angka Rp 87,81 triliun itu juga tercatat meningkat dibandingkan dengan pembiayaan di bulan Juli 2025 yang sebesar Rp 84,66 triliun, meskipun variabel tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) relatif terjaga di level 2,60 persen.

Agusman merinci, pada Agustus 2025 piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan juga tumbuh 1,26 persen (yoy) menjadi Rp 505,59 triliun, akibat tumbuhnya pembiayaan modal kerja sebesar 7,92 persen (yoy).

Selain itu, lanjut Agusman, gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,17 kali, atau berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

Sementara pembiayaan modal ventura pada Agustus 2025 juga tercatat tumbuh 0,90 persen (yoy), dengan nilai pembiayaan mencapai sebesar Rp 16,33 triliun.

"Profil risiko perusahaan pembiayaan ini terjaga dengan rasio non-performing financing atau NPF net tercatat sebesar 2,51 persen, dan NPF net 0,85 persen," ujarnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi

Kinerja Tumbuh Positif, OJK: IHSG Catat Rekor Tertinggi di September 2025

Inarno melaporkan, kinerja pasar modal tercatat tumbuh positif hingga September 2025, dan berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high.

img_title

VIVA.co.id

9 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |