Trump Serang Solidaritas Negara Barat, Amerika Serikat Keluar dari NATO?

2 days ago 4

Jumat, 7 Maret 2025 - 07:11 WIB

VIVA – Dengan berani, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan keraguannya terkait solidaritas negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terhadap negaranya. Hal ini memicu munculnya rumor jika AS akan keluar dari NATO.

Trump menyebut ada negara anggota NATO yang tidak membayar anggaran pertahanan. Sementara, anggaran tersebut diwajibkan kepada seluruh anggota aliansi pertahanan, yang dibentuk untuk menandingi agresi Uni Soviet pada 1949 lalu.

"Saya pikir itu masuk akal kan? Jika mereka tidak membayar (anggaran pertahanan), saya tidak akan membela mereka. Tidak, saya tidak akan membela mereka," ujar Trump dikutip VIVA Militer dari Daily Mail.

Di sisi lain, negara-negara sekutu AS dalam NATO justru mengkhawatirkan membaiknya hubungan Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Padahal, NATO menganggap Rusia di bawah kepemimpinan Putin sebagai ancaman. 

VIVA Militer: Pasukan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

Tak hanya itu, NATO juga menyoroti tekanan Amerika terhadap Ukraina, yang dianggap memaksa menyetujui perjanjian damai dengan negara yang menyerangnya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Kemudian, pada Februari 2025 lalu Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, juga dianggap memberi pernyataan kontroversial yang memastikan negaranya tidak akan mengirim pasukan perdamaian ke Ukraina.

Hegseth menegaskan, Ukraina bukan negara anggota NATO. Ia juga menyatakan, AS tidak akan membela negara mana pun yang berpartisipasi mengirim pasukan perdamaian jika menjadi sasaran serangan militer Rusia.

"Anda tahu masalah terbesar saya dengan NATO? Maksud saya, saya sangat mengenal mereka. Mereka adalah teman-teman saya," kata Trump melanjutkan.

VIVA Militer: Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

"Namun, jika Amerika Serikat dalam masalah, dan kami menghubungi mereka, apakah Anda pikir mereka akan datang melindungi kami? Saya tidak begitu yakin," ucapnya.

Pernyataan Trump yang meragukan solidaritas NATO membuat sejumlah anggotanya geram. Sebab pada 2001 lalu, NATO langsung mendukung AS menggelar operasi militer di Afghantistan, pasca insiden 9 September 2001.

Halaman Selanjutnya

Hegseth menegaskan, Ukraina bukan negara anggota NATO. Ia juga menyatakan, AS tidak akan membela negara mana pun yang berpartisipasi mengirim pasukan perdamaian jika menjadi sasaran serangan militer Rusia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |