Washington, VIVA – Mantan Presiden Rusia sekutu Putin, Dmitry Medvedev mengatakan pada hari Senin, bahwa rencana Presiden AS Donald Trump memasok rudal Tomahawk AS ke Ukraina dapat berakhir buruk bagi semua orang, terutama bagi Trump.
Medvedev, seorang yang sangat agresif yang telah berulang kali menyindir Trump di media sosial, mengatakan mustahil untuk membedakan antara rudal Tomahawk yang membawa hulu ledak nuklir dan rudal konvensional setelah diluncurkan - sebuah pernyataan yang juga diutarakan oleh juru bicara Presiden Vladimir Putin.
VIVA Militer: Rudal penjelajah Tomahawk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
"Bagaimana seharusnya Rusia merespons? Tepat sekali!" kata Medvedev di Telegram, seolah mengisyaratkan bahwa respons Moskow akan berupa nuklir.
Medvedev menulis: "Kita hanya bisa berharap bahwa ini hanyalah ancaman kosong lainnya... Seperti mengirim kapal selam nuklir lebih dekat ke Rusia."
Ia menyinggung pernyataan Trump pada bulan Agustus bahwa ia telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk bergerak lebih dekat ke Rusia sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya komentar "sangat provokatif" dari Medvedev tentang risiko perang.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu, 12 Oktober 2025, sesumbar bahwa dia akan mengirim rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina jika perangnya dengan Rusia tidak kunjung berakhir.
Trump mengatakan Ukraina "ingin memiliki rudal Tomahawk" saat dia bertolak ke Israel dan Mesir menjelang KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh yang membahas gencatan senjata Gaza.
"Kami sudah membicarakannya, jadi kita lihat saja nanti," katanya, merujuk pada pembicaraannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Sejujurnya, saya mungkin harus berbicara dengan Rusia. Apakah mereka ingin rudal Tomahawk diarahkan ke sana? Saya rasa tidak. Saya rasa saya mungkin akan berbicara dengan Rusia tentang hal itu," katanya kepada Presiden Zelenskyy, menyebut Tomahawk sebagai "langkah agresi baru."
"Jika perang ini tidak kunjung berakhir, saya akan mengirim mereka rudal Tomahawk. Saya bisa bilang Tomahawk adalah senjata yang kredibel, senjata yang sangat ofensif," ujar Trump.
"Dan sejujurnya, Rusia tidak membutuhkannya... Saya mungkin akan memberi tahu mereka bahwa jika perang ini tidak berakhir, kami mungkin saja (mengirim rudal). Mungkin tidak, tetapi kami mungkin melakukannya," katanya lagi.
Halaman Selanjutnya
"Saya ingin melihat perang ini berakhir," tambahnya.

3 weeks ago
9









